Sukses

Mengenal Bintang Muda Piala Eropa: Divock Origi

Origi tampil mengesankan pada Piala Dunia 2014 di Brasil, hingga harganya melejit ketika ditransfer dari Lille sebesar 10 juta pounds

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Belgia, Marc Wilmots dari awal punya kepentingan untuk mengubah skuatnya lebih kuat di Piala Eropa 2016, tanpa ketergantungan pemain rentan cedera, kapten, dan bek tengah Vincent Kompany. Wilmots menjelaskan pemikirannya tentang pencoretan Kompany, serta alasannya memasukkan nama dua penyerang muda yakni Yannick Carrasco (Atletico Madrid) dan Divock Origi (Liverpool).

Baca Juga

  • Dua Pemain Spanyol Tumbal Kedatangan Mourinho di MU
  • Video: Momen Iannone Tabrak Lorenzo di GP Catalunya
  • Jurus Jitu Mourinho Kalahkan Juventus di Bursa Transfer

"Carrasco telah memiliki musim yang super. Dia dan Origi memiliki kecepatan dan kedalaman dalam permainan mereka dan itulah apa yang saya suka," tutur Wilmots.

Origi tampil mengesankan pada Piala Dunia 2014 di Brasil, hingga harganya melejit ketika ditransfer dari Lille ke Liverpool sebesar 10 juta pounds. Tapi di bawah asuhan Brendan Rodgers pada bulan Agustus dan September tahun lalu, performanya timbul tenggelam.

Bagi mereka yang menonton Origi saat beradaptasi dengan sepak bola Inggris awal musim lalu, komentar Wilmots soal bakat terpendam sang pemain tentu tak berlebihan, meski memulai musim di Anfield tak begitu mulus.

Dalam sepak bola modern, fans Liga Inggris cepat menghakimi striker di klub kesayangannya bila mereka tak kunjung mencetak gol. Begitulah yang dirasakan Origi, yang dianggap strategi pembelian yang gagal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2

Usai pemecatan Rodgers, Jurgen Klopp datang pada Oktober dan sang manajer mulai memakai jasa pemain 21 tahun tersebut. Klopp sempat mengakui kalau dulu dia sebetulnya ingin memboyong Origi ke Borussia Dortmund namun klub Bundesliga tersebut tak mampu membelinya.

Pada penampilan perdana Origi bersama Klopp, dia nyaris mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur. Bola tembakannya hanya membentur mistar gawang dan skor berakhir imbang 0-0.

Tiga kali berturut-turut menjadi starter, gol tetap tak tercipta. Alhasil, Klopp menyuruhnya tetap tinggal di Melwood, markas latihan The Reds daripada duduk-duduk di bangku cadangan.

Akhirnya gol yang ditunggu-tunggu tiba, saat pemain kelahiran Ostend, Belgia itu mencetak gol pertamanya untuk Liverpool pada 2 Desember lalu dalam kemenangan 6-1 atas Southampton di perempat final Piala Liga. Bukan hanya satu gol, tapi tiga sekaligus.

Sebelas hari kemudian, ia mencetak gol perdana di Liga Inggris menggantikan cedera Dejan Lovren di menit ke-79. Pada 14 Februari 2016, pemain keturunan Kenya itu mencetak gol tercepat di liga sebagai pemain pengganti. Gol tersebut dicetak setelah 27 detik masuk lapangan menggantikan Daniel Sturridge di babak kedua.

Origi sudah masuk tim nasional Belgia mulai dari kelompok umur U-15, U-16, U-17, U-19, U-21 sampai senior. Debutnya bersama timnas senior terjadi di Piala Dunia 2014 saat usianya masih 19 tahun, sebulan, 14 hari. Dari 20 caps bersama De Rode Duivels dia membobol gawang sebanyak 3 gol dengan sumbangan 3 assist.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini