Sukses

7 Pelatih Asing Terdepak dari Persib, Dejan Menyusul?

Sejak era Liga Indonesia pertama bergulir pada 1994/95, Maung Bandung belum memiliki tradisi juara bersama pelatih asing.

Liputan6.com, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Dejan Antonic pantas harap-harap cemas. Persib belum berada dalam performa terbaik di gelaran Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. 

Sejak era Liga Indonesia pertama bergulir pada 1994/95, Maung Bandung belum memiliki tradisi juara bersama pelatih asing. Tercatat, dua pelatih lokal: Indra Thohir dan Djadjang Nurdjaman yang berhasil mengantarkan Persib meraih gelar juara. Terakhir, Persib merebut juara ISL pada 2014 lalu berkat sentuhan Djanur. 

Baca Juga

  • Misteri Markas Perseru Serui
  • Ramadan, PSM Ogah Puasa Poin
  • Momen Piala Eropa: Gol Cungkilan Poborsky ke Gawang Portugal

Bila mengacu pada sejarah, sulit rasanya bagi Dejan bertahan lama duduk di kursi pelatih Maung Bandung. Hingga pekan kelima TSC 2016, Maung Bandung masih tertahan di papan tengah klasemen, tepatnya di peringkat ke-8 dengan koleksi tujuh poin. Atep Rizal dan kawan-kawan meraih satu kemenangan atas Bali United dengan skor akhir 2-0 di Stadion Si Jalak Harupat.

Dilansir dari berbagai sumber, setidaknya terdapat 7 pelatih asing yang pernah menangani Persib dari 1982, namun mereka semau gagal memberikan gelar untuk Pangeran Biru. Siapa saja mereka? Bagaiamana sepak terjangnya? berikut ulasannya

1. Marek Janota (1982)

Persib menunjuk Janota sebagai pelatih kepala pada tahun 1982. Pelatih asal Polandia itu direkrut Persib berkat kinerja apiknya bersama timnas Indonesia era 1979-1980. 

Janota gagal membuat Persib gagal bersinar. Meski begitu, Janota berhasil mengorbitkan beberapa pemain seperti Robby Darwis, Iwan Sunarya dan Sobur.

Marek Janota (Bobotoh.id)

Alhasil, setelah dia memutuskan pergi dari Persib pada 1985. Posisinya digantikan oleh Nandar Iskandar yang sukses membawa Persib juara perserikatan. Uniknya, rata-rata pemain Persib kala itu hampir semuanya berkat polesan Janota.

2. Marek Andrejz Sledzianowski (2003)

Marek menjadi pelatih asing kedua Persib yang direkrut. Penunjukkan Marek dilakukan untuk membawa prestasi ke tanah Bandung pada gelaran Ligina 2003.

Namun, pelatih asal Polandia ini gagal merealisasikan tujuan tersebut setelah mundur pada laga ke-12 Persib. Padahal, sebelum menjalani kompetisi, Maung Bandung telah merekrut trio Polandia Mariusz Mucharsky, Pavel Bocjian, dan Maciej Dolega, meski pada akhirnya gagal menyelamatkan nasib Marek.

3. Juan Paez (2003-2004)

Juan Paez ditunjuk menggantikan Marek dengan tujuan menyelematkan Persib dari ancaman degradasi. Pelatih asal Cile ini mampu membuat Persib bertahan di Divisi Utama 2004 setelah memenangi babak play-off musim 2003.

Kesukesan Paez tak terlepas dari aktivitas transfer yang dilakukannya. Saat dia masuk sebagai pelatih kepala, Paez mendepak tiga pemain asing Polandia dan mendatangkan pemain anyar seperti Alejandro Tobar, Rodrigo Alejandro Sanhueza dan Claudio Lizama. 

Juan Paez (Bobotoh.id)

Paez yang menyelematkan Persib dari ancaman degradasi kembali dipercaya untuk menghadapi Divisi Utama 2014. Sayang permasalahan internal sempat menimpanya setelah diberitakan tidak cocok dengan asisten pelatih, Boyke Adam.

Pada akhir musim 2014, Paez pun hanya mampu membawa Persib mengakhiri kompetisi di peringkat keenam. Hasil ini pula yang mendasari manajemen Persib tak memperpanjang kontrak Paez di akhir musim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Arcan Iurie

4. Arcan Iurie (2006-2007)

Persib menunjuk Arcan sebagai arsitek menggantikan Risnandar yang mundur pada ligina 2006. Di tangan pelatih asal Moldova, performa Persib bisa dibilang sangat buruk.

Maung Bandung berada di papan bawah dan terancam degradasi. Beruntung saat itu, PT Liga tidak membuat kebijakan degradasi terkait bencana gempa bumi di Jogja.

Arcan Iurie

Arcan tetap dipercaya mengasuh Persib pada Ligina 2007. Sayang dia gagal membawa Persib lolos ke babak delapan besar. Kontraknya pun pada akhirnya tak diperpanjang oleh jajaran manajemen.

5. Daniel Darko Janackovic (2 bulan pada tahun 2010)

Nasib memperihatinkan menimpa pelatih asing asal Serbia, Daniel Darko. Ditunjuk menggantikan Jaya Hartono yang telah dua musim menangani Persib, Daniel Darko dihadapkan pada tugas penting membawa Persib berjaya di ISL 2010-2011.

Daniel Darko

 

Sayang, dia dipecat sebelum ISL bergulir. Disinyalir hasil buruk di enam laga uji coba menjadi alasan Daniel Darko gagal merasakan nuansa kompetisi resmi bersama Persib.

3 dari 3 halaman

Jovo Cuckovic

6. Jovo Cuckovic (2010)

Jovo merupakan asisten pelatih Daniel Darko. Ketika Daniel Darko dipecat dia naik pangkat menjadi pelatih kepala Persib.

Jovo Cuckovic

Namun tak lama kemudian Persib memecatnya. Sebetulnya Jovo dikabarkan menjabat sebagai penasehat teknis, Daniel Roekito yang menggantikan posisi dirinya sebagai pelatih kepala. Namun, peran yang tak terlihat membuatnya perlahan menghilang dari struktur jajaran pelatih Persib.

7. Drago Mamic (2011)

Drago Mamic didaulat sebagai pelatih Persib untuk gelaran ISL 2011-2012. Sayang, tangan dinginnya hanya membuatnya bertahan di Persib sampai putaran pertama, sebelum akhirnya memilih mundur.

Drago Mamic

Kabarnya, keputusan Mamic meletakkan jabatannya karena tidak kuat dengan tekanan besar selama di Persib. Posisinya lalu diambil alih oleh Robby Darwis yang naik pangkat sebagai pelatih kepala. (Penulis: Yosef Deny Pamungkas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.