Sukses

Lorenzo: Hukuman Penalti di MotoGP Terlalu Lembek

Lorenzo mendesak peraturan penalti diubah.

Liputan6.com, Barcelona - Pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo mendesak peraturan soal pemberian penalti diubah. Lorenzo menilai, saat ini, peraturan penalti bagi pembalap MotoGP yang melakukan pelanggaraan terlalu lemah.

"Bagi saya, dengan peraturan penalti yang menyangkut poin, kita berada dalam kondisi yang tak bagus," kata Lorenzo seperti dikutip Autosport.

Baca Juga

  • 3 Bintang Chelsea Ini Mungkin Ikut Mourinho ke MU
  • Terungkap Penyebab Tewasnya Luis Salom di Catalunya
  • Wonderkid Portugal Minta MU Bersabar

Pernyataan ini dilontarkan Lorenzo usai insiden yang melibatkan dirinya dengan pembalap Ducati, Andrea Iannone di balapan Catalunya, akhir pekan lalu.  Iannone yang dinilai bersalah dihukum harus start dari belakang pada balapan di Assen, Belanda akhir pekan ini.

Lorenzo menambahkan, penalti yang diberikan pada para pembalap seharusnya bisa lebih keras. Ia mencontohkan saat di awal tahun 2000-an penalti yang diberikan adalah larangan tampil di satu balapan.

"Pada 2003, Hopkins membuat kesalahan di Motegi dan dia dihukum satu balapan. Saya membuat kesalahan di 2005 lalu dihukum satu balapan," ujar Lorenzo.

Menurut Lorenzo, hukuman penalti yang berat akan memberikan efek jera bagi para pembalap yang memiliki gaya agresif. "Di sepak bola, jika kita membuat tekel keras, hukumannya adalah kartu merah dan larangan tampil minimal satu pertandingan," kata Lorenzo.

"Jika Anda tidak punya hukuman yang keras, Anda tidak akan berubah. Terkadang, Anda harus mengerti sesuatu harus diubah ketika hal tertentu terjadi pada Anda. Jadi, mari lihat apakah para pembalap lain beropini sama dengan saya, dan lihat apakah kita bisa mengubah sesuatu bersama," ujar Lorenzo mengakhiri.

Untuk diketahui, sistem penalti sebetulnya sudah sempat diubah awal tahun ini oleh Federasi Olahraga Motor Internasional (FIM). Dalam aturan yang baru, pembalap hanya akan didiskualifikasi dari balapan selanjutnya, apabila telah mengumpulkan 10 poin penalti.

Dalam peraturan sebelumnya dijelaskan bahwa setiap pembalap yang mencapai 4 poin penalti akan mengawali balapan berikutnya dari posisi paling belakang. Sementara pembalap yang mencapai 7 poin penalti akan mengawali balapan berikutnya dari pitlane. Sedang untuk 10 poin penalti akan dilarang tampil di balapan berikutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.