Sukses

Albania Vs Swiss: Pertarungan Sedarah Xhaka Bersaudara

Di kubu Albania ada Taulant Xhaka, kakak kandung dari Granit Xhaka yang menjadi pilar lini tengah Swiss.

Liputan6.com, Lens - Duel saudara kandung bukan hal jarang di dunia olahraga. Di tenis lapangan ada, Venus dan Serena Williams, di bola basket bisa ditemui Pau dan Marc Gasol. Tidak jauh berbeda, di sirkuit balapan ada pasangan Michael serta Ralf Schumacher.

Sementara, di sepak bola, pertarungan antara kakak dan adik ini lebih banyak ditemui, seperti Jack dan Bobby Charlton. Lalu, 50 tahun kemudian ada Gary dan Phillip Neville.

Baca Juga

  • Rossi: Musim Ini Saya Selevel Lorenzo dan Marquez
  • Pelatih Spanyol Bela De Gea Soal Dugaan Pelecehan Seks
  • Hattrick Messi Bawa Argentina ke Perempat Final Copa America



Kini, hal seperti itu kembali ditemui di turnamen Piala Eropa 2016, saat Albania menghadapi Swiss di laga penyisihan Grup A di Stadion Bollaert Delelis, Sabtu (11/6). Di kubu Albania ada Taulant Xhaka, kakak kandung dari Granit Xhaka yang menjadi pilar lini tengah Swiss.

Pelatih Albania, Gianni De Biasi menuturkan. Pertarungan ini nanti akan sulit seperti laga pembuka lainnya. Khusus untuk Albania dan Swiss bukan saja karena faktor gengsi mengumpulkan poin. Tetapi ada nilai sejarah yang terdapat dalam pertarungan selama 90 menit nanti.

“Ada faktor lain yang menambah tekanan. Ini laga di mana pesepak bola asli Albania akan saling melawan. Ada dua bersaudara yang bermain di dua negara berbeda. Itu akan menjadi pertarungan besar bagi kami,” ujar De Biasi.

Kalau ada yang paling “gembira” dengan duel kedua itu, mungkin itu adalah Ragip Xhaka, ayah dari Taulant dan Xhaka. Ragip berasal dari Pristina, ibukota Kosovo. Dia merupakan tahanan politik tahun 1980-an.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lari ke Swiss

Setelah dibebaskan pada 1990, ia melarikan diri ke Swiss bersama istrinya, Elmaze. Orang-orang Kosovo secara massal melarikan diri dari perselisihan etnis, kemiskinan, dan perang pada 1990-an. Taulant dan Granit pun lahir di Swiss. Duel nanti merupakan yang pertama kali bagi dua bersaudara itu.

“Ini adalah refleksi sempurna dari keluarga kami. Kami akan sangat tidak senang jika kedua tim tidak bisa bertemu,” ucap Ragip yang akan menyaksikan permainan kedua anaknya dari tribun.

Mungkin banyak yang berpikir, bahwa kedua negara saling bertetangga. Namun, pada kenyataannya, kedua negara terpisah lebih dari 1.450 km. Sebagai permulaan, ada enam anggota skuat Albania lahir di Swiss. Sebaliknya, lebih dari setengah lusin anggota tim Swiss yang memenuhi syarat untuk bermain untuk Albania karena warisan keluarga mereka.

Semuanya tidak berakhir di situ. Sembilan pemain Albania bermain di Liga Swiss musim lalu. Bahkan, kapten Albania, Lorik Cana pernah bermain di bawah asuhan pelatih Swiss saat ini, Vladimir Perkovic, semasa di Lazio.

3 dari 3 halaman

Perkiraan Pemain

Apa pun cerita di balik Albania dengan Swiss, keduanya memiliki target untuk bisa menjadi pendamping Prancis yang dijagokan untuk lolos ke babak berikutnya dari Grup A. Hal itu juga yang menjadi tujuan Petkovic di pertandingan ini.

“Selalu ada banyak emosi yang terlibat, terutama di pertandingan ini. Tujuan kami, membuat sejarah bersama, tetapi itu akan sulit. Mudah-mudahan, saat kembali ke rumah, orang-orang akan membicarakan tentang tim ini untuk beberapa tahun ke depan,” Petkovic menjelaskan.

Prakiraan pemain:

Albania (4-5-1)
1 Berisha; 4 Hysaj, 5 Cana, 15 Mavraj, 7 Agolli; 13 Kukeli, 14 Xhaka, 21 Roshi, 22 Abrashi, 3 Lenjani; 10 Sadiku
Pelatih: Gianni De Biasi

Swiss (4-3-3)
1 Sommer; 2 Lichtsteiner, 22 Schaer, 20 Djorou, 13 Rodriguez; 11 Behrami, 15 Dzemaili, 10 Xhaka; 23 Shaqiri, 9 Seferovic, 18 Mehmedi
Pelatih: Vladimir Perkovic

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini