Sukses

Mantan Sandera Militan Pakistan Dapat Kado Spesial dari MU

Taseer masuk penjara 2011. Dia baru kembali ke keluarga pada Maret lalu.

Liputan6.com, Manchester - Banyak cara dilakukan klub untuk mendekatkan diri kepada para penggemar. Klub raksasa Premier League, Manchester United baru-baru ini mengirimkan jersey kepada Shahbaz Taseer, mantan sandera Militan Pakistan putera dari seorang Gubernur Pakistan, Salman Taseer yang dibunuh gerilyawan.

Selama 5 tahun dia mendekam di dalam sel. Meski begitu, dia tidak kehilangan harapan agar bisa menghirup udara bebas. Shahbaz rajin mengikuti perkembangan tim idola, MU melalui radio. Taseer masuk penjara 2011. Dia baru kembali ke keluarga pada Maret lalu.

 

Baca Juga

  • Rio Haryanto Keluhkan Lambatnya Pit Stop Tim Manor
  • Teror Suporter di Piala Eropa Lebih Nyata dari Ancaman ISIS
  • Aksi Menjijikkan Pelatih Jerman di Euro 2016 Tertangkap Kamera 

 

Setengah dekade berada di dalam bui, hanya radio yang menemani Taseer. "Bagi saya itu adalah jendela ke dunia luar. Mendapatkan berita sepak bola membuat saya waras," kata Taseer sebagaimana dilansir dari The Sun. Radio tersebut didapat dari seorang penjaga; yang ternyata juga penggemar berat MU.

Bebas, Taseer mendapat kejutan luar biasa dari MU. Tim yang bermarkas di Old Trafford itu mengirimkan jersey lengkap dengan tanda tangan para pemain. Pekan lalu, dia mengunggah foto ke jejaring sosial sambil memamerkan kostum MU.

"OMG @ManUtd baru saya mengirim saya ini. Saya sangat terkejut! Terima kasih!" kata Shahbaz.

 

 

Cerita Shahbaz di dalam penjara militan Pakistan membuat MU perlu memberikan hadiah khusus. Sejauh ini, cerita pembebasan Shahbaz belum jelas. Dia mengatakan kepada radio Inggris, CNN dan BBC, Gerakan Islam Uzbekistan menjadikan dia sebagai alat pertukaran dengan tawanan lain. Berbeda dengan versi Taliban Afghanistan, dia dibebaskan oleh bantuan militer senior tapi tidak disebutkan alasannya.

Shahbaz menjalani hari-hari ke berat di dalam penjara. Dia kerap mengalami penyiksaan dari tentara asal Uzebkistan. Ayahnya Salman Taseer adalah Gubernur Provinsi Punjab dan ditembak mati pengawalnya sendiri yang menentang undang-undang yang mengatur para kritikus menghujat kelompok agama minoritas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.