Sukses

Main di Piala Eropa, Sejumlah Pemain Muslim Tidak Puasa

Namun, para pemain muslim itu akan mengganti puasa tersebut setelah Piala Eropa 2016 selesai.

Liputan6.com, Paris - Di bulan suci Ramadan, seluruh umat muslim di seluruh dunia berlomba-lomba meningkatkan amal ibadah. Muncul banyak pertanyaan bagaimana para pemain tersebut berpuasa, sedangkan mereka tetap berlatih dan bermain sepak bola.  

Piala Eropa 2016 berbarengan dengan momen umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Ini menjadi fakta menarik, mengingat tidak sedikit pesepakbola papan atas Eropa yang beragama Islam.

Baca Juga

  • Jadi Guru 2 Pembalap Indonesia, Ini Kata Valentino Rossi
  • Belum Kapok, Pelatih Jerman Ulangi Aksi Menjijikkan Saat Latihan
  • LeBron James Gemilang, Cleveland Pangkas Jarak dengan Warriors

Tidak sedikit pesepak bola beragama Islam yang memilih tetap tampil di Piala Eropa 2016 meski di bulan Ramadan. Bahkan, nama-nama pemain tersebut tidak asing di telinga kita, karena mereka bermain untuk klub-klub besar Eropa.  

Turki menjadi negara yang paling banyak pemain muslim di skuat mereka, mengingat negara itu mayoritas penduduknya beragama Islam. Di skuat Turki terdapat nama terkenal  seperti, Arda Turan, Nuri Sahin, dan Hakan Calhanoglu, yang diketahui menganut agama Islam.

Di Timnas Prancis, jumlahnya juga cukup banyak. Bacary Sagna, Adil Rami, Paul Pogba, N’Golo Kante, dan Moussa Sissoko. Kemudian, di skuat Jerman terdapat Emre Can, Shkodran Mustafi, Sami Khedira, dan Mesut Ozil yang beragama Islam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Pesepakbola Muslim Menangani Situasi Ini

Banyak juga sederet nama-nama pemain muslim tenar lain yang ambil bagian di Piala Eropa 2016. Marouane Fellaini, Stephan El Shaarawy, serta Xherdan Shaqiri masuk daftar itu. Lalu, bagaimana mengatur antara sepak bola dengan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan.

Apakah ada konflik dalam diri para pemain tersebut, antara harus mengikuti ajaran agama untuk berpuasa atau bersikap profesional? Lalu, bagaimana sikap pelatih atau rekan-rekan setim para pemain muslim, melihat situasi tersebut.

Dari sejumlah pertanyaan di atas, para pemain tersebut ternyata memiliki solusi. Setiap muslim dewasa yang sehat memang diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadan. Tapi, jika Anda dalam perjalanan atau tidak dalam kondisi sehat, muslim bisa mengganti puasanya di hari lain.

Seperti dilansir BBC, ada pemain muslim yang tetap berpuasa saat Piala Eropa 2016 berlangsung. Namun, lebih banyak yang memilih menggantinya setelah turnamen itu digelar,dan dispensasi menunda puasa tersebut salah satunya dilakukan Ozil, yang sebelumnya telah melakukan pengumuman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini