Sukses

Buah Ketabahan Dimitri Payet

Marcelo Bielsa mengubah karakter Dimitri Payet menjadi lebih dewasa di dalam dan luar lapangan.

Liputan6.com, Paris - Tidak perlu waktu lama bagi media untuk mendapatkan tajuk utama setelah laga pembukaan Euro 2016, Jumat (10/6/2016). Di pulau Reunion, tempat Dimitri Payet lahir, judul “Payet President” menjadi tulisan besar di halaman muka “Le Quotidien”. Dimitri Payet menjadi buah bibir dunia, berkat gol dan umpan yang dia berikan pada Giroud, kala mengalahkan Rumania 2–1 di laga pembuka.

Lima hari kemudian, dia kembali tampil gemilang saat Prancis menekuk Albania 2-0. Satu gol kembali dia lesakkan dan membawa Prancis menjadi tim pertama yang lolos ke 16 besar Euro 2016.

Baca Juga

  • Payet Puas Prancis Tekuk Albania di Menit Akhir
  • Prancis Vs Jerman Diprediksi Jadi Final Piala Eropa 2016
  • Lima Cerita Gol Indah di Euro 2016

Tapi ada yang janggal dengan usia Payet yang sudah memasuki angka 29 tahun. Mengapa seorang pemain yang mencuri perhatian penikmat sepak bola ini baru terkenal tampil dengan tim nasional Prancis saat Piala Eropa 2016?

Jauh sebelum menjadi pemilik nomor punggung 8 di Tim Ayam Jantan, pemain yang biasa dipanggil Dimi ini menjalani masa-masa sulit berkarir di sepak bola. Merumput di tanah Prancis mulai tahun 2005, potensi Dimi baru mulai terlihat ketika dia hijrah ke Lille pada musim 2011-2012.

 


Marcelo Bielsa mampu menjadikan Dimitri Payet seorang gelandang serang menakutkan di lapangan pertahanan lawan.

Saat itu, usianya yang sudah memasuki 25 tahun, terbilang tidak lagi belia. Hanya tiga kali turun berseragam merah-putih-biru seragam tim nasional Prancis. Dimi baru menemukan kenyamanan untuk bermain di posisinya ketika ditangani oleh pelatih senior asal Argentina, Marcelo Bielsa.

Bielsa yang menjabat sebagai pelatih Marseille pada musim 2014-2015, mampu merubah karakter Dimi menjadi lebih dewasa di dalam dan luar lapangan. Namun yang terpenting, Bielsa mampu menjadikan Dimi seorang gelandang serang menakutkan di lapangan pertahanan lawan. Terbukti Dimi terpilih dan masuk sebagai tim terbaik atau Team of The Year Liga Prancis musim 2014-2015.

Dimitri Payet tampil menjadi bintang baru Prancis. (Reuters)
Hasil asahan Bielsa membuat West Ham United tertarik merekrut Dimi pada awal musim 2015-2016. Setibanya di West Ham, Dimi menemukan sosok pelatih yang memiliki tujuan untuk membangun tim, Slaven Bilic. Sepanjang musim 2015-2016, di bawah arahan Bilic, Dimi menjadi sensasi di Liga Inggris. Dimi menyumbang 14 gol dan 12 assist, semusim membela The Hammers.

Penampilan impresifnya di Liga Primer Inggris membuat pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps menginginkan jasa Dimi untuk membela negaranya. Keputusan Deschamps untuk menempatkan Dimi sebagai pengatur serangan Les Blues sangat tepat.

Kini tim nasional Prancis memiliki seorang gelandang serang lincah, dengan kemampuan olah bola tinggi, ditambah kemampuan untuk mengeksekusi bola mati yang brilian.

Ketabahan seorang Dimitri Payet tidaklah mudah. Tidak seperti rekan-rekannya di tim nasional, Payet tidak terkenal dan dinilai potensial sejak belia. Namun dia mengakui ingin membuktikan kemampuannya, bermain sebagai bagian tim tuan rumah Euro 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini