Sukses

5 Cerita Ayah dan Anak Bermain Satu Lapangan

Kejadian ini terhitung langka mengingat usia yang terpaut jauh.

Liputan6.com, Jakarta Sepak bola tidak mengenal batas usia dan status. Bahkan, satu lapangan dengan saudara kandung atau kembar sudah menjadi momen lumrah terjadi. Tapi bagaimana bila rekan satu tim tersebut merupakan ayah dan anak? Kejadian ini terhitung langka mengingat usia yang terpaut jauh. 

 

Baca Juga

  • Bale Tolak Beri Saran Ronaldo soal Tendangan Bebas
  • Pindah ke WBA, Cino Berlari Kejar Juara Dunia
  • LeBron James, Pulang Demi Antarkan Cavaliers Menangkan Gelar NBA

 

Legenda sepak bola Islandia, Arnor dan Eidur Gudjohnsen segilintir pemain yang memiliki ikatan darah orang tua dan anak. Selain itu, terdapat nama Rivaldo dan Rivaldinho yang sempat merumput bersama. Selain itu, negara sepak bola modern berasal, Inggris punya cerita serupa.

FIFA memiliki catatan setidaknya, terdapat lima nama pemain ayah-anak yang pernah merumput bersama dalam pertandingan resmi. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

Generasi Brasil

Pada Februari 2014, mantan pemain Barcelona dan AC Milan, Rivaldo bermain bersama dengan sang anak Rivaldinho di klub Serie C Brasil, Mogi Mirim. Ketika itu, Rivaldo menginjak usia 41 tahun. Setalah itu, dia lebih banyak menghabiskan karier di klub kecil Brasil.

Rivaldo dan Rivaldinho

Kedua ayah-anak itu mendapat kesempatan langka bermain bersama pada pertandingan Campeonato Paulista melawwan XV de Piracicaba. Dalam pertandingan ini, Rivaldinho bermain sebagai strater sedangkan Rivaldinho masuk di babak kedua. Rivaldo bermain bersama puteranya sebulan sebelum mengumumkan gantung sepatu.

Setelah pertandingan selesai, Rivaldo mengucapkan rasa syukur kepada sang pencipta mendapatkan kesempatan bisa bermain dengan sang Rivaldinho meski tidak berlangsung lama.

"Saya menyampaikan rasa terima kasih kepada Tuhan atas hari istimewa ini. Saya bisa bermain bersama anak saya Rivaldinho di laga resmi. Laga ini berakhir imbang dengan skor 1-1, namunhasil ini akan selalu diingat sepanjang sejarah. Terima kasih Tuhan atas segala yang sudah Kau berikan."

Ayah dan Anak Berbagi Piala

Pencapaian luar biasa juga dicatatkan pemain yang merupakan ayah dan anak. George Eastham Junior dan Senior bukan hanya sekadar bermain bersama, tetapi juga pernah mencetak gol dan meraih trofi bersama. Ayah-anak Easton bermain dalam pertandingan final Piala Emas di Irlandia Utara pada 1954. Eastham junior ketika itu berusia 18 tahun, sedangkan sang Ayah berusia 39 tahun.

George Eastham

Eastham junior mengungkapkan bakal selalu mengingat momen bermain dengan sang Ayah."Kenangan saya masih sangat kuat di final Piala Emas. Tentu saja, apakah ada ayah dan anak yang bermain bersama dan meraih gelar juara dalam satu pertandingan?," kata sang anak.

Eastham yakin, rekor ini bakal sulit terpecahkan. Namun 2003 lalu, Alexei Eremenko; pemain dari Liga Finlandia bersama klub HJK Helsinki harus berbagi ruang ganti dengan anak. Hebatnya lagi, ayah-anak itu mampu mengantarkan klub mempertahankan Piala Liga Finlandia dua musim beruntun.

Setelah meninggalkan HJK, Eremenko senior kembali satu lapangan dengan anak kedua, Roman Eremenko. Namun bukan sebagai rekan satu tim, tetapi sebagai lawan. Eremenko senior bermain untuk CSKA Moskow, sementara Roman memperkuat FF Jaro. Kebutulan mereka bermain dengan posisi yang sama. "Rasanya, sulit mengejar anak sendiri di mana pun saya bermain," canda Eremenko senior.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesempatan Langka

Kesempatan Langka

Sama seperti Rivaldo-Rivaldinho, kejadian serupa juga terjadi di Swedia ketika pemain legendaris Swedia, Henrik Larsson bermain bersama sang buah hati, Jordan Larsson dalam sebuah pertandingan bersama klub Swedia, Hogaborgs BK. Dia bermain dengan sang anak, Jordan yang masih berusia 15 tahun pada 2013 lalu.

Henrik dan Jordan Larsson

Meski tidak memiliki banyak waktu bermain dengan Jordan, pemain jebolan Piala Dunia 1994 ini mengaku bangga bisa bermain dengan sang buah hati di lapangan. "Ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri," kata Henrik dalam sebuah wawancara.

"Selain itu, kesempatan ini sangat prestisius dan langka bisa bermain dengan Anak sendiri," sambung pemain yang terkenal dengan kepala plontosnya ini.

Rasa Bersalah Bermain dengan Ayah

Kisah ayah dan anak yang bermain satu lapangan juga terjadi di Inggris. Adalah Alex Herd. Pemain yang mengantarkan Manchester City juara Liga Inggris bermain bersama dengan sang buah hati, David di Stockport County di partai final Divisi III Inggris Utara. David sempat meraih Piala FA dan juara Divisi I Liga Inggris. Namun bukan bersama City, melainkan Manchester United.

Hampir tiga dekade berlalu, Ian Bowyer yang berstatus sebagai manajer-pemain untuk tim Hererford United, bermain bersama sang buah hati, Gary untuk memenangkan Divisi IV Inggris di musim 1989/90. Meski bermain dengan ayah sendiri, Gary sempat merasa bersalah.

Ian Bowyer

"Pertama kali  kami bermain bersama, Ayah saya masuk sebagai pemain pengganti dan kami kalah ketika melawan Scunthorpe," kata Gary. "Kemudian di masuk membuat kami bangkit dan meraih hasil imbang 3-3. Saya berpikir, dia satu-satunya orang yang tidak mengucapkan selamat kepada saya, karena saya membuat kesalahan atas gol pertama."

Keluarga Gudjhonsen

Arnor Gudjohnsen dan Eidur Gudjohnsen merupakan ayah dan anak yang bermain untuk Timnas Islandia. Dalam pertandingan Islandia kontra Estonia pada (21/4/1996), Arnor masuk menggantikan Eidur. Arnor ketika itu berusia 34 tahun sedangkan Eidur 17 tahun. Meski satu tim, mereka tidak pernah ditakdirkan bermain bersama.

Arnor dan Eidur Gudjohnsen

Arnor sendiri sempat mengutarakan harapan bisa bermain dengan Eidur. Namun harapan itu tidak pernah terlaksana karena Eidur mengalami cedera lutut ketika bermain untuk Timnas U-18 Islandia. Eidur kemudian absen sampai dua musim berikutnya, dan Arnor memilih gantung sepatu.

"Tentu, ini penyesalan terbesar dalam hidup. Kam tidak pernah bisa bermain bersama. Saya kira Eidur juga merasakan hal serupa," kata Arnor. Eidur, yang kini berusia 37 tahun masih dipercaya untuk memperkuat Timnas Islandia di Piala Eropa 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.