Sukses

OPINI: Keseimbangan, Kunci Solidnya Italia

Keseimbangan mengacu kepada kualitas para pemain Italia dari lini per lini.

Liputan6.com, Milan - Penampilan Italia di pagelaran Euro 2016 di Prancis, hingga saat ini menunjukkan performa gemilang. Bahkan di atas rata-rata dari apa yang pecinta sepak bola prediksikan di awal turnamen.

Italia memimpin Grup E dengan enam poin, diikuti Belgia dengan tiga poin, Swedia dan Irlandia masing-masing satu poin. Enam poin itu mereka raih dari kemenangan atas Belgia dan Swedia dengan skor 2-0 dan 1-0.

Italia pun telah memastikan diri lolos ke 16 besar dan menantang Spanyol. Kini bisa dibilang, tim-tim lain mulai takut terhadap kubu Gli Azzurri, sang juara dunia 2006 yang sempat diremehkan.

Lalu, apa rahasia Italia? Organisasi dan keseimbangan itu jawabnya. Ya organisasi dan keseimbangan memang merupakan kunci kesolidan dan pencapaian Italia melewati fase Grup Euro 2016. Mereka punya organisasi yang baik pada tiap lini, mulai dari pertahanan, tengah, hingga lini depan.

Keseimbangan mengacu pada kualitas para pemain dari lini per lini. Bahkan, dari para pemain inti dengan para pemain pengganti memiliki kualitas kurang lebih sama, sehingga terdapat keseimbangan dan sinergi yang baik di dalam tubuh tim.

Benar, Italia kali ini tidak bertabur bintang. Jauh dari komposisi bertabur bintang ketika menjuarai Piala Dunia 2006. Namun, hal tersebut tidak menciutkan nyali Italia untuk meraih hasil semaksimal mungkin.

Banyak tim lain yang memiliki pemain-pemain bintang, seperti Swedia dengan Zlatan Ibrahimovic atau Belgia dengan Eden Hazard, justru terpuruk. Kebanyakan tim-tim tersebut punya kualitas gap yang besar antara para pemain bintangnya dengan rekan-rekan lain satu tim mereka.

Terdapat juga perbedaan kualitas yang jauh dari para pemain inti mereka dengan pemain cadangan. Di sinilah salah satu keunggulan Italia yang memiliki keseimbangan kualitas para pemain di squad inti ataupun cadangan.

"Kami tidak jengkel mendengar bahwa Italia kali ini tidak ada talenta besar," ujar gelandang Daniele De Rossi. "Mungkin awalnya tim-tim lain tidak terlalu memperhitungkan kami. Tapi sekarang kami telah membuka kartu-kartu kami. Menunjukkan kekuatan kami sesungguhnya."

Tetap Realistis

Hasil positif di atas rata-rata yang diraih Italia pada kedua pertandingan fase grup tidak membuat squadra terbuai. Mereka tetap realistis. Italia tak ingin berlebihan dalam ekspektasi. Namun, mereka mencoba melakukan yang terbaik dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada.

Meskipun demikian, melaju  pada fase tertinggi kompetisi bukanlah hal yang tidak mungkin. Leicester City sebuah klub kecil yang menjadi jawara Liga Inggris musim 2015-2016, merupakan contoh bahwa dengan organisasi, keseimbangan, motivasi, kedisiplinan, impian bisa terwujud.

Selasa 21 Juni 2016, Italia menggelar latihan terakhir sebelum menghadapi Republik Irlandia di Montpellier. Latihan dilakukan tertutup dari publik. Dilanjutkan perjalanan pada sore hari ke kota Lille, tempat laga lawan Irlandia digelar.

Kemungkinan akan ada pergantian sembilan pemain baru lawan Irlandia. Dan kemungkinan akan ada pergantian formasi dari  3-5-2 ke 4-2-4. Pertahanan kemungkinan akan diisi oleh Matteo Darmian, Mattia De Sciglio pada kedua sayap pertahanan, lalu Angelo Ogbonna sebagai bek tengah bersama Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, atau Leonardo Bonucci.

Dua gelandang sentral di lini tengah kemungkinan akan diisi oleh Thiago Motta ditemani oleh Stefano Sturaro. Sedangkan lini depan sudah dipastikan jadi milik Simone Zaza dan Ciro Imobile.

Sang kapten tim sekaligus kiper andalan, Gianluigi Buffon, kemungkinan besar tidak akan bermain, karena baru saja sembuh dari influenza. Posisinya akan digantikan Salvatore Sirigu.

Namun, Buffon tetap menyemangati tim, mengingatkan seluruh tim agar tidak terlena. "Jika sampai ada kelunturan karakter, akan berisiko bagi kami untuk berjalan ke belakang dan hal itu tidak boleh terjadi," ujar Buffon.

Sementara itu, pelatih Antonio Conte menginginkan seluruh pemain tetap memberikan yang terbaik di lapangan. Dia tidak ingin motivasi pasukannya menurun lantaran sudah memastikan diri lolos ke 16 besar.

"Kami akan tunjukkan betapa kami tetap menganggap penting pertandingan ini, tidak kami anggap sebagai pertandingan tidak penting, karena kemenangan membantu memberikan antusias tinggi," ujar Conte.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini