Sukses

Kejelian Deschamps Berbuah Manis

Deschamps mengubah posisi Griezmann di babak kedua.

Liputan6.com, Lyon- Tuan rumah Prancis berhasil merebut satu tiket ke babak perempat final Piala Eropa 2016. Les Bleus lolos susah payah setelah mengakhiri perlawanan Republik irlandia 2-1, Minggu (26/6/2016) malam WIB.

Bermain di Lyon, Prancis tertinggal lebih dulu pada menit kedua lewat penalti Robbie Brady. Wasit menunjuk titik putih setelah Paul Pogba menjatuhkan Shane Long di kotak terlarang.

Baca Juga

  • Laga Arema Kontra Persipura Berakhir Tanpa Pemenang
  • Rossi Terjatuh, Jack Miller Kampiun MotoGP Belanda
  • Kembali Bertemu Chile, Argentina Pantang Kalah Lagi


Prancis harus menunggu cukup lama untuk bisa menyamakan skor. Baru di menit 57, Prancis bisa memecah kebuntuan melalui sundulan akurat Antoine Griezmann. Pemain Atletico Madrid itu meneruskan umpan dari bek kanan Bacary Sagna.

Berhasil menyamakan skor, Prancis makin percaya diri. Hasilnya empat menit kemudian Prancis bisa berbalik unggul. Lagi-lagi Griezmann yang menjebol gawang Irlandia.

Kerja sama dua pemain Arsenal, Koscielny dan Olivier Giroud membuat Griezmann lolos dari kawalan pertahanan Irlandia. Dengan mudah Griezmann memperdaya kiper Randolph lewat tendangan mendatar kaki kiri.
Griezmann (Reuters)
Gol cepat Brady diakui pelatih Prancis Didier Deschamps sempat mengganggu kinerja anak asuhnya. Akibatnya Prancis tidak bisa mencetak gol di babak pertama.

"Saya tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Ketika Irlandia unggul cepat itu membuat kami menjadi sedikit lebih tidak nyaman di babak pertama," ujar Deschamps.

Keberhasilan Prancis bangkit di babak kedua tidak lepas dari kejelian Deschamps dalam melakukan perubahan strategi.

Mantan arsitek Juventus itu memasukkan winger Kingsley Coman setelah jeda guna menggantikan jangkar Ngolo Kante. Dengan masuknya Coman, Deschamps menggeser Griezmann yang di babak pertama bermain di sektor sayap menjadi berada di belakang Giroud.

Dengan mendekatkan Griezmann dengan Giroud, Prancis menjadi bermain lebih menyerang. Hasilnya pun terbukti sangat positif, dua gol balasan bisa mereka ciptakan. Dahsyatnya serangan Prancis juga membuat Irlandia harus mengakhiri laga dengan 10 pemain.

"Perubahan taktik saat jeda untuk mendapatkan lebih banyak kehadiran pemain di depan gawang. Irlandia bermain cukup bertahan jadi kami ingin Griezman lebih dekat dengan Giroud, menambah kecepatan dengan masuknya Coman dan menggunakan sayap sedikit lebih baik," lanjut Deschamps.

"Saya tidak berjudi dengan keputusan saya. Saya mengambil keputusan berdasarkan pada diskusi dengan pemain saya dan ketika keadaan tidak berjalan dengan baik itu kesalahan saya. Saya membuat beberapa perubahan karena pergantian pemain yang saya lakukan selalu bisa memberi kontribusi sesuatu."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.