KOLOM: (Mungkin) Ini Doa Paling Manjur di Euro 2016

Liputan6.com, Jakarta Ada satu kutipan doa yang sering saya temukan menjadi quote bijak atau masuk menjadi bagian dialog film-film box office. Kutipan universal yang ternyata sangat dalam artinya…

…grant me the serenity to accept the things I cannot change; courage to change the things I can; and wisdom to know the difference…

Bagi pemain bintang, berharap tetap bersinar di turnamen besar adalah wajar – dan bahkan kewajiban. Namun, bagaimana dengan pemain lain yang kadang statusnya hanya pelengkap? Menerima begitu saja, berjuang keluar dari bayang-bayang bintang yang sebenarnya, atau mencari pembuktian yang pas?

Di akhir 2014, karier Gabor Kiraly seakan tamat saat kebobolan 13 gol dalam 3 partai di Fulham. Terpaksa pulang kampung ke Szombathelyi Haladás. Tidak spektakuler, tapi cukup untuk mempertahankan posisi kiper utama Nemzeti Tizenegy, julukan timnas Hungaria. Siapa nyana Kiraly justru meroket di Prancis?

Menang 2-0 atas Austria, mengimbangi Islandia 1-1 dan Portugal 3-3 dengan sejumlah spectacular saves dan satu-satunya kiper yang tampil dengan celana panjang. Juga memecahkan rekor pemain tertua milik Lothar Mattheaus. Meski akhirnya harus pulang usai kebobolan 4 gol dari Belgia di babak 16 besar, Kiraly menunjukkan bahwa kerja keras bisa mengubah kariEr yang di luar dugaan banyak orang.

Sinar memudar juga dialami Nani. Pergi dari Manchester United dengan catatan tak mencetak 1 gol pun dalam 25 pertandingan terakhirnya, sang bintang menjalani musim yang biasa-biasa saja di Sporting Lisbon dan Fenerbahce. Namanya tak banyak diperbincangkan jelang laga akbar Eropa.

Tiba-tiba golnya menyelamatkan nama besar Portugal saat nyaris kalah dari Islandia dan Hungaria. Penampilan gemilang yang dinilai punya kontribusi maksimal saat Cristiano Ronaldo terlambat panas. Kini nama Nani kembali diandalkan untuk menjungkalkan Polandia di perempatfinal.