Sukses

Miliuner dan Arsitek Bakal Pimpin Laga Semifinal Euro 2016

Portugal, Wales, Prancis, dan Jerman akan bertarung di babak semifinal Euro 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Semifinal Euro 2016 akan berlangsung mulai Kamis dinihari (7/7/2016). Empat tim, yakni Portugal, Wales, Jerman, dan tuan rumah Prancis akan bertarung untuk memperebutkan tiket ke babak final.

Di hari pertama yang akan berlangsung Kamis, Portugal akan bertemu dengan Wales di Stadion Parc Olympique Lyonnais (Décines-Charpieu). Sedangkan keesokan harinya giliran tuan rumah Prancis yang menghadapi Jerman. Kedua tim ini akan bertarung di Stade Vélodrome, Marseille.

UEFA telah menunjuk dua wasit yang akan memimpin laga ini. Jonas Eriksson (Swedia) untuk duel duel Portugal Vs Wales, sedangkan Nicola Rizzoli (Italia) untuk pertarungan Prancis Vs Jerman.

Keduanya tentu bukan wasit sembarangan. Baik Eriksson dan Rizzoli punya reputasi yang baik di Eropa bahkan dunia. Keduanya juga punya pengalaman dalam memimpin laga-laga krusial.

Seperti apa profil kedua wasit yang akan bertugas di semifinal Euro 2016 nanti? Simak ulasannya:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jonas Eriksson

Pria kelahiran Lulea, Sweden, 28 March 1974 ini sudah bertugas sebagai wasit profesional sejak 1994. Namun dia baru menyandang status sebagai wasit internasional berlinsensi FIFA sejak 2002. Sejumlah laga krusial sudah pernah dipimpinnya. Salah satunya adalah final UEFA Super Cup 2013 yang mempertemukan Chelsea dan Bayern Muenchen. Selain itu, dia juga pernah bertugas saat Piala Dunia 2014 berlangsung di Brasil. Saat itu Eriksson memimpin laga Amerika Serikat Vs Ghana.

Jonas Eriksson akan memimpin duel Prancis Vs Jerman

Eriksson juga menjadi pengadil lapangan saat Liverpool bertemu Sevilla di final UEFA Europa League 2016. Saat itu, kinerja Eriksson sempat dikritisi oleh pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, terutama karena tidak meniup peluit saat pemain Sevilla dua kali melakukan hands ball di kotak penalti.

Wasit berusia 42 tahun ini juga dikenal sebagai musuh suporter Ranger saat bertemu Sevilla di Liga Champions 2009 lalu. Dia dihujat gara-gara tidak memberikan penalti kepada tim asal Skotlandia itu di awal babak I menyusul pelanggaran yang dilakukan Abdoulay Konko kepada Steven Naismith. 

Dalam pertandingan ini, Rangers akhirnya kalah dengan skor 1-4. Kekalahan tersebut membuat Rangers tersingkir dari Liga Champions setelah terjebak di dasar klasemen grup.

Meski diwarnai banyak keputusan yang kontroversial, Eriksson masih tetap dipercaya. Tak hanya rutin memimpin duel di kompetisi tertinggi Swedia, dia juga dipercaya memimpin laga internasional. 

Eriksson tidak seperti wasit-wasit lainnya. Dia merupakan pebisnis yang sempat punya saham pada hal bisnis media Swiss. Namun lima belas tahun lalu dia menjual 15 persen sahamnya tersebut dan menjadi kaya raya. Meski seorang miliuner, Eriksson tidak meninggalkan profesi sebagai wasit. 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

3 dari 3 halaman

Nicola Rizzoli


Pria kelahiran Mirandola, Italia, 5 Oktober 1971 tersebut telah menjalani profesi sebagai wasit di Italia sejak 2002 dan menjadi wasit FIFA sejak 2007. Sejumlah partai-partai penting juga sudah pernah dipimpin oleh wasit berusia 44 tahun tersebut. Salah satunya adalah final Europa League 2010 yang mempertemukan  Atletico de Madrid dan Fulham. Duel ini dimenangkan Atletico 2-1.

Nicola Rizzoli bakal pimpin duel Jerman Vs Prancis

Rizolli juga sempat bertugas di Euro 2012. Namun puncak kariernya tentu saja saat dipercaya memimpin final Piala Dunia 2014 yang mempertemukan Jerman dan Argentina. Pertandingan yang berlangsung di Estádio do Maracanã, Rio de Janeiro, ini dimenangkan Jerman dengan skor 1-0. 

Namun penampilannya pada pesta akbar ini sempat menuai kritik. Salah satunya saat dia memimpin duel Argentina melawan Belgia di babak perempat final. Dalam duel ini, Rizzoli dianggap terlalu melindungi penyerang andalan Argentina, Lionel Messi. 

Sama halnya dengan Eriksson, kehidupan pribadi Rizolli juga terbilang unik. Sebab wasit ternyata bukan satu-satunya profesi yang digelutinya. Di waktu luang, Rizolli ternyata seorang arsitek.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini