Sukses

5 Atlet yang Rela Mengorbankan Karier Demi Jalankan Ibadah

Agama merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Agama merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi sebagian besar masyarakat di dunia. Tidak terkecuali, bagi atlet-atlet top papan atas. Bahkan sebagian atlet profesional rela mengorbankan  kariernya demi menjalankan ibadah yang diwajibkan oleh agama dan kepercayaan yang diantunya.

Sejumlah atlet bahkan tetap tampil religius saat tengah bertanding. Sebut saja pesepak bola Prancis, Samir Nasri. Empat tahun lalu, pemain Prancis itu menyelipkan pesan "Selamat Idul Fitri" di balik bajunya saat Manchester City bertanding melawan Southampton pada Premier League, 4 tahun lalu. 

Mesut Ozil juga tidak kalah religiusnya dari Nasri. Di tengah jadwal kesibukannya sebagai atlet profesional, pemain asal Jerman ini masih menyempatkan waktu berkunjung ke Tanah Suci Mekkah. Bahkan sebelum tampil di Euro 2016, pemain Arsenal itu menyempatkan diri menjalani ibadah Umrah.

Selain Ozil dan Nasri, masih banyak atlet-atlet profesional religius lainnya. Sebagian bahkan rela mengorbankan kariernya demi menjalankan ibadah agama. Berikut lima di antaranya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Amir Khan


Petinju asal Inggris ini merupakan keturunan keluarga Punjabi Rajput. Meski berdarah Pakistan, dia lahir di Bolton, Greater Manchester. Sebelum beralih ke profesional, dia sempat meraih medali perak tinju kelass ringan pada Olimpiade 2004 di Athena, Yunani dan menjadi petinju Inggris termuda yang berhasil meraih medali pada multievent empat tahunan itu. Saat itu usianya masih 17 tahun. 

Saat beralih ke dunia tinju profesional, Khan dinobatkan sebagai petinju terbaik kedua kelas welter oleh The Ring Magazine pada Mei 2016. Namun pada tahun 2014 lalu, petinju Muslim itu menolak bertanding melawan Floyd Mayweather Jr karena saat itu dia tengah menjalani puasa jelang Ramadan.

Pihak promotor mengatakan, Khan tidak bisa menjalani latihan maksimal selama bulan Juli dan fit untuk pertandingan yang akan digelar pada bulan September.

3 dari 6 halaman

2. Sandy Koufax


Mantan pemain bisbol Amerika Serikat ini sempat memicu kontroversi saat menolak bermain pada pembukaan World Series gara-gara bertepatan dengan hari Yom Kippur, hari suci bagi Yahudi.

LA Dodgers akhirnya bermain tanpa pitcher andalannya itu dan kalah atas Minnestota Twins. Koufax lalu bermain lagi di tiga laga berikutnya dan membawa Dodgers memenangkan seri dengan skor 4-3.

Koufax memperkuat LA Dodgers selama 12 tahun dan sepanjang kariernya berada di puncak selama jangka waktu enam tahun berturut-turut (1961-1966). Setelah itu, cedera yang menimpa bahu kirinya memaksanya untuk mengakhiri kariernya pada usia 30. Pada tahun 1972, di usia yang baru 36 tahun, Koufax menjadi pemain termuda yang terlipih masuk dalam Baseball Hall of Fame.

4 dari 6 halaman

3.Jonathan Edwards


Atlet lompat jangkit asal Inggris ini awalnya dikenal sebagai Kristen yang taat. Dia selalu menolak berlomba ada pada hari Minggu di mana umat Kristen biasanya menjalankan beribadah di gereja. Sikap ini harus dibayar mahal, karena dia akhirnya tersingkir dari Kejuaraan Dunia Atletik pada tahun 1991.

Namun Edwards berubah drastis pada tahun 1993 dan berhenti mengikuti ketatnya aturan pada hari Sabath yang selama ini dijalaninya. Keputusan ini datang pada waktu yang tepat sebab kualifikasi Kejuaraan Dunia pada tahun itu digelar pada hari Minggu. Dan pada tahun 2007, pria kelahiran London, 10 Mei 1966 itu mengaku kehilangan kepercayaan terhadap agama yang dipeluk sebelumnya.

Edwards merupakan peraih adalah mantan juara dunia, Olimpiade, Persemakmuran, dan Eropa. Pada tahun 1995, dia berhasil mencetak rekor dunia. Setelah pensiun, Edward kini bekerja sebagai komentator untuk stasiun televisi BBC.

5 dari 6 halaman

4. William Hopoate


Dia merupakan atlet profesional rugbi asal Australia yang bermain untuk klub Canterbury-Bankstown Bulldogs di Liga Rugbi Nasional.  Namun saat berusia 20 tahun, dia sempat menepi selama dua tahun demi melakukan misi pelayanan bersama Church of Jesus Christ of Letter-day Saints.

Saat kembali ke klubnya, dia juga diizinkan untuk absen latihan pada hari Minggu saat umat Kristen ke gereja. Selama aktif sebagai atlet Rugbi, Hopoate bermain di posisi centre, fullback dan wing. Dia merupakan putra dari John Hopoate, yang juga mantan atlet profesional Rugbi dan seorang petinju.

6 dari 6 halaman

5. Sulley Muntari

Gelandang asal Ghana ini merupakan Muslim yang taat. Saat masih memperkuat Inter Milan, Muntari pernah tiba-tiba ditarik saat baru bertanding selama 30 menit melawan Bari, 2009 lalu. Manajer Inter saat itu, Jose Mourinho, mengungkapkan bahwa pemainnya itu tengah berpuasa dan tidak fit bermain.

"Muntari punya sedikit masalah yang berkaitan dengan Ramdan; mungkin cuaca yang panas ini tidak terlalu baik untuknya selama menjalani ibadah puasa," kata pelatih asal Portugal itu.

Bersama Inter Milan, Muntari ikut merasakan gelar Liga Champions 2010 dan Serie A 2008-09 dan 2009-10. Setelah 4 tahun memperkuat Inter (2008-2012) dia kemudian pindah ke AC Milan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini