Sukses

Dewi Fortuna, Ronaldo, dan Portugal

Portugal nyaris tak lolos dari penyisihan grup.

Liputan6.com, Jakarta- Portugal untuk pertama kalinya menjuarai Piala Eropa. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan menang tipis 1-0 atas tuan rumah Prancis lewat extra time pada final Piala Eropa 2016, Senin (11/7/2016) dini hari WIB.

Pemain pengganti Eder jadi pahlawan Portugal. Eder mencetak gol tunggal kemenangan pasukan Fernando Santos. Eder melepaskan tendangan akurat dari luar kotak penalti yang gagal dijangkau kiper Hugo Lloris.

Sukses Portugal menjadi juara sungguh luar biasa. Di partai final, mereka kehilangan Ronaldo. Penggawa Real Madrid ini cuma bisa main 25 menit sebelum diganti oleh Ricardo Quaresma. Ronaldo mengalami cedera lutut setelah diterjang oleh Dimitri Payet di menit kesembilan.

Ronaldo berusaha keras untuk tetap tampil. Setelah dua kali menjalani perawatan, mantan kekasih Irina Shayk itu akhirnya menyerah. Ronaldo ditandu keluar lapangan.

Keberhasilan Portugal menjadi juara sungguh mengejutkan banyak pihak. Penampilan Portugal selama di Prancis tidak begitu mengesankan. Bisa dibilang Portugal dinaungi Dewi Fortuna selama Piala Eropa 2016.

Portugal menjadi tim pertama sepanjang sejarah yang bisa juara Piala Eropa setelah gagal menang di laga penyisihan grup. Ya, Portugal bahkan terancam tak lolos ke babak 16 besar. Mereka melaju dengan status salah satu peringkat tiga terbaik setelah cuma mampu tiga kali bermain imbang.

Di babak 16 besar, Portugal nyaris disingkirkan Kroasia. Mario Mandzukic cs lebih memiliki banyak peluang, namun di babak perpanjangan waktu Portugal bisa mencuri gol lewat serangan balik cepat yang diselesaikan Ricardo Quaresma.

Lolos ke perempat final, performa Portugal juga masih biasa-biasa saja. Mereka harus berjuang lewat adu penalti sebelum mengandaskan perlawanan Polandia.

Portugal baru bisa memetik kemenangan pertama dalam waktu 90 menit di babak semifinal. Ronaldo cs menang 2-0 atas Wales. Itupun dengan kondisi sang lawan tidak bisa diperkuat Aaron Ramsey karena skorsing.

Melihat perjalanan Portugal ke final, para pengamat dan rumah taruhan pun jauh lebih mengunggulkan Prancis menjadi juara. Prancis semakin diunggulkan untuk menjadi pemenang setelah Ronaldo harus diganti setelah laga berjalan 25 menit akibat cedera.

Namun di luar dugaan, keluarnya Ronaldo malah membawa keberuntungan bagi Portugal. Luis Nani cs jadi bermain lepas tanpa bergantung pada Ronaldo. Mereka makin termotivasi mempersembahkan gelar kepada Ronaldo.

Selain itu pemain-pemain Prancis juga nampak menganggap remeh Portugal yang tanpa Ronaldo. Sejak keluarnya Ronaldo, intensitas tekanan Prancis mengendur. Mereka membiarkan Portugal menguasai bola. Hasilnya, Eder menghukum Prancis dengan golnya di menit 109.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.