Sukses

PBSI Bangun Suasana Kampung Atlet Olimpiade di Kudus

Tim bulutangkis Indonesia yang bakal turun di Olimpiade Rio 2016 Brasil mendapatkan pengalaman khusus di pemusatan latihan.

Liputan6.com, Kudus - Tim bulutangkis Indonesia yang bakal turun di Olimpiade Rio 2016 Brasil mendapatkan pengalaman khusus di pemusatan latihan. Program karantina yang digelar PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) di Kudus, Jawa Tengah, dibuat semirip mungkin dengan suasana kampung atlet turnamen internasional.

Sembilan atlet binaan pelatihan nasional (pelatnas) Cipayung berada di Kudus sejak Senin (11/7/2016) kemarin hingga Sabtu mendatang. "Di sini pelatih tetap dengan programnya masing-masing. Tapi bedanya kami buat suasana TC (pemusatan latihan/training center) di Kudus seperti kampung atlet Olimpiade," tutur Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) PBSI Yuni Kartika kepada Liputan6.com pada Selasa (12/7/2016) sore.

Setelah program karantina di dalam negeri, tim bulutangkis Indonesia baru akan menjalani karantina di Sao Paulo, Brasil, mulai 28 Juli 2016. Di Kudus, seluruh atlet dan empat pelatih menginap di Wisma Ploso milik Djarum Foundation.

Mereka adalah Linda Wenifanetri (tunggal putri), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran).

Sedangkan pelatih yang mendampingi skuat Merah Putih adalah Bambang Supriyanto (tunggal putri), Herry Iman Pierngadi (ganda putra), Eng Hian (ganda putri) serta Richard Mainaky (ganda campuran). Hanya pemain tunggal putra non-pelatnas Tommy Sugiarto yang tidak bergabung dalam karantina ini.

"Kalau dibuat seperti athlete village, intensitas komunikasi bisa lebih sering dan latihan juga lebih banyak, dua sampai tiga kali dalam sehari," tutur Yuni lagi.

PBSI juga memisahkan mitra tanding atau sparing partner dan staf pendukung di wisma terpisah. Mirip yang bakal terjadi di Sao Paulo nanti, saat seluruh ofisial tidak dapat mendampingi atlet hingga kedalam kampung atlet.

"Kami membuat suasana latihan tidak tegang dan tetap fokus," ujar Yuni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.