Trauma Pelecehan Seksual, Istri Vardy Ingin Mati

Liputan6.com, Leicester - Pengakuan mengejutkan datang dari Isteri bomber Leicester City, Rebeca Vardy. Wanita bertubuh sintal tersebut terang-terangan mengaku pernah mendapatkan pelecehan seksual ketika masih remaja, di usia 15 tahun.

Pelaku teman 'dekat keluarga'. Faktor kedekatan ini membuat wanita 34 tahun itu mengalami trauma mendalam. Kepribadian Rebeca berubah setelah kejadian tersebut. Dia menjadi paranoid, terlebih ketika melihat orang tersebut.

"Sejak hari itu, saya bukan lagi anak yang sama. Saya tidak pernah merasa aman," kata Rebeca sebagaimana dilansir dari Daily Mail."Setiap kali saya melihat orang itu, saya hanya bisa mematung dan dia melakukannya berulang kali. Saya tidak bisa pergi."

Karena ulah tidak terpuji itu, Rebeca menjadi terisolasi dengan lingkungan di sekitar tempat tinggal. Bahkan, dia harus meninggalkan bangku sekolah. "Kondisi itu sangat mengerikan, saya menjadi orang yang penakut dan harus berjuang mengatasi kesulitan hidup sendiri,"cerita Rebeca.

Tekanan psikologis, Rebeca mengadu kepada orang tua atas perlakuan tidak terpuji orang tersebut. Celakanya, Ibu Rebeca sendiri tidak percaya dengan sang buah hati. Dia justru menuduh Rebeca berbohong."Saya ingin mati saja. Sangat sederhana. Saya merasa, seolah-olah telah melakukan kesalahan."

"Saya tidak pernah melupakan tanggapan ibu ketika itu. Dia berkata: jangan konyol, kamu berbohong. Saya patah hati. Dia menunjukkan, seakan-akan dia malu dan ini membuat segala sesuatu lebih buruk," kenang wanita berambut panjang tersebut.

Kehidupan rumah tangga Rebeca dan Vardy mendapatkan masalah bertubi-tubi. Jelang pernikahan, orang tua Vardy tidak merestui hubungan mereka. Perbedaan usia berada di balik sikap mereka terlebih Rebeca pernah bekerja di kelab malam dan telah memiliki puteri dari pasangan terdahulu yang juga mantan pemain pesapakbola Luke Foster.