Sukses

Mengenal Panahan, Tambang Medali Pertama Indonesia di Olimpiade

Medali pertama Indonesia di Olimpiade diperoleh dari cabang olahraga panahan.

Liputan6.com, Jakarta - Di awal peradaban manusia, panah dikenal sebagai alat untuk berburu. Namun lama kelamaan, senjata berpegas itu juga digunakan juga untuk membantu pertahanan diri. Pasukan-pasukan tempur kerajaan zaman dahulu kala bahkan memiliki satuan pemanah untuk perang jarak jauh.

Berbagai kisah kepahlawanan yang akhirnya diangkat ke layar lebar juga banyak dikaitkan dengan panah. Yang masih masih populer hingga kini tentu saja perompak berhati mulia, Robin Hood. Masih ada lagi sosok Legolas, pemanah tampan dan sakti dalam cerita fiksi The Lord of The Rings. 

Sejak abad ke-16, panahan mulai dilombakan secara resmi di Inggris. Cabor ini kemudian merambah hingga ke Olimpiade, pada tahun 1900. Namun saat itu peserta hanya dari kalangan pria. Sedangkan untuk nomor putri baru dilombakan pada Olimpiade empat tahun kemudian.

Panahan awalnya minim peminat. Bahkan pada Olimpiade 1904, peserta hanya berasal dari Amerika Serikat saja. Akibatnya, cabor panahan sempat absen di Olimpiade sejak tahun 1920 hingga 1972.

Tahukah Anda?
Medali pertama Indonesia di Olimpiade diraih lewat cabang olahraga panahan.

Olimpiade 1972 dianggap sebagai kebangkitan cabang ini. Sebab nomor yang dipertandingkan sudah lebih beragam. Pada Olimpiade yang digelar di Munich, Jerman itu, panahan mulai menerapkan sistem ronde ganda FITA untuk nomor perorangan putra dan putri. Sistem ini terus berjalan hingga Olimpiade 1988 memberlakukan nomor beregu di babak Grand Final FITA.

Sedangkan Olimpiade tahun 1992, olahraga ini mengadopsi sistem lomba head to head yang terus berlangsung hingga saat ini.

Aturan Main
Pemanah dan papan target berjarak 70 meter. Di babak awal, masing-masing pemanah mendapat kesempatan untuk melepaskan enam anak panah ke sasaran. Dalam melepas masing-masing anak panah, atlet hanya diberikan waktu 40 detik. Sedangkan di final lebih singkat, yakni 20 detik.

Inti dari cabor panahan adalah mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya. Lingkaran paling kecil di tengah-tangah target memiliki nilai tertinggi 10 dan mengecil hingga 1 poin pada lingkaran terluar. Sedangkan untuk nomor beregu putra dan putri, masing-masing tim akan dihuni oleh tiga pemanah.

Panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Olimpiade 2016 (rio2016.com)

Korea Selatan menjadi negara terkuat di nomor ini. Sejak 1972, pemanah-pemanah dari Negeri Ginseng telah mengemas 19 medali emas, 9 perak, dan 6 perunggu. Menyusul di posisi kedua pemanah-pemanah dari Amerika Serikat dengan koleksi 8 keping emas, 4 perak, dan 2 perunggu.

Hubbert Van Innis layak menyandang status Robin Hood Olimpiade. Pemanah asal Belgia itu menjadi pengoleksi medali terbanyak dari nomor panahan, 6 emas dan 3 perak. Sedangkan di nomor putri medali terbanyak milik atlet Korsel, Soo-Nyung Kim, dengan 4 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.

Perjalanan Indonesia
Panahan juga punya arti penting bagi Indonesia. Sebab lewat cabor ini, Indonesia untuk pertama kali berhasil mendulang medali di Olimpiade. Prestasi tersebut ditorehkan trio srikandi Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani pada nomor beregu putri di Olimpiade Seoul 1988.

Sebuah film kini digarap untuk mengenang kesuksesan tiga srikandi tersebut. Berjudul 3 Srikandi, film ini dibintangi oleh tiga artis cantik, Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan, dan Tara Basro.

Tara Basro, Chelsea Islan, BCL melihat gambar saat melakukan syuting film 3 SRIKANDI di kawasan Buperta Cibubur, Jumat (24/7/2015). Film 3 Srikandi bercerita tentang perjuangan tiga atlet cabang panahan Indonesia. (Liputan6.com/Panji Diksana)

Sementara itu, 128 atlet bakal beradu akurat pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Masing-masing akan dibagi ke dalam empat kategori; perorangan putra, perorangan putri, tim putra, dan tim putri. Pertandingan akan digelar di Sambodromo, Santo Santo Cristo, Brasil, 5-12 Agustus mendatang.

Tahun ini, Indonesia hanya mengirimkan 4 pemanah ke Olimpiade Brasil; Riau Ega Agata Salsabila, Muhammad Hanif, Hendra Wijaya, dan Ika Yuliana Rochmawati. Dua nama, yakni Ega Agata Salsabila dan Ika Yuliana lebih dulu lolos di nomor perorangan. Belakangan, Indonesia juga mendapat kesempatan tampil di nomor beregu putra setelah trio Ega, Hanif, dan Hendra sukses merebut emas pada Kejuaraan Dunia Panahan yang berlangsung di Antalya Archery Club Field, Turki, Juni lalu. 

Tim Panahan Indonesia:
Putra: Riau Ega Agata Salsabila, Muhammad Hanif, Hendra Wijaya
Putri: Ika Yuliana Rochmawati
Prestasi Terbaik: Medali Perak Olimpiade Seoul 1988
Peraih Medali: Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.