Sukses

Rossi di Lintasan Basah: Ceroboh dan Keras Kepala

Valentino Rossi tidak bisa berkutik bila menghadapi balapan di lintasan basah.

Liputan6.com, Sachsenring - Tak pernah ada yang meragukan kehebatan Valentino Rossi di dunia balap MotoGP. Pembalap asal Italia itu sudah menyabet tujuh gelar juara dunia MotoGP. Bisa dikatakan kalau dia merupakan manusia terhebat di dunia balap motor.

Namun sehebat-hebatnya manusia, tetap saja masih memiliki kelemahan. Rossi pun demikian. Pria berusia 37 tahun tersebut tidak bisa berkutik bila menghadapi balapan di lintasan basah.

Baca Juga

  • Klasemen Pembalap MotoGP 2016 Usai Marquez Juara di Jerman
  • Bek MU Bicara Pola Latihan Mourinho
  • Tim Rio Haryanto Mulai Bikin Rival Ketar-ketir

Rossi sering kali bernasib sial ketika cuaca berubah secara mendadak di pertengahan balapan.  Selain itu, sikapnya yang keras kepala membuat Rossi sering mengalami kegagalan di lintasan basah.

Dalam dua tahun terakhir, Rossi meraih hasil kurang maksimal saat balapan yang kondisi cuacanya tidak menentu. Di mana saja Rossi mengalami kesialan saat balapan di lintasan basah? Simak di halaman selanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

MotoGP San Marino

MotoGP San Marino

Masih ingat dengan balapan MotoGP San Marino pada 13 September 2015? Balapan di San Marino menjadi periode paling sibuk sepanjang MotoGP 2015.

Cuaca menjadi penyebab utama GP San Marino yang mengakibatkan semua pembalap kerepotan. Diawali dengan lintasan basah, trek menjadi kering di pertengahan lomba karena teriknya sinar matahari.

Hal ini mengakibatkan semua pembalap harus mengganti motornya yang pada awalnya menggunakan ban basah menjadi ban kering. Nasib sial pun dialami Rossi.

Saat itu, dia sedang memimpin balapan dan harus menukar motornya. Saat masuk pit, posisinya langsung diambil alih pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez.

Ketika kembali ke lintasan, Rossi berada di posisi keenam, di belakang rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Tapi nasih sial dialami Lorenzo, dia terjatuh saat balapan menyisakan delapan lap.

Sayangnya, Rossi tidak bisa naik podium di GP San Marino 2015. Dia finis di posisi kelima, kalah dari Loris Baz (Forward Racing), Scott Redding (EG 0,0 Tech 3), Bradley Smith (Monster Yamaha Tech 3), dan Marquez yang keluar sebagai juara.

3 dari 4 halaman

MotoGP Assen

MotoGP Assen

MotoGP Assen 2016 berlangsung pada akhir bulan lalu. Balapan diawali dalam kondisi lintasan yang basah. Kondisi lintasan menjadi semakin parah pada lap ke-15.

Hujan deras membasahi Sirkuit Assen Belanda. Bendera merah pun dikibarkan yang membuat balapan harus terhenti selama setengah jam.

Ketika balapan dimulai, Rossi langsung tancap gas dan sempat memimpin balapan. Namun sayang, akibat terlalu ceroboh dan bernafsu memenangkan balapan, Rossi malah terjatuh di sebelas lap tersisa.

Pembalap yang tidak diunggulkan, Jack Miller malah keluar sebagai pemenang MotoGP Assen 2016. Posisi kedua menjadi milik Marquez. Scott Redding finis di posisi ketiga.

Rossi sendiri mengakui kecerobohan yang dibuatnya saat balapan di Assen. "Saya membuat kekeliruan karena memaksa motor melaju terlalu cepat. Itu merupakan kesalahan bodoh dan saya minta maaf kepada tim," ucapnya.

4 dari 4 halaman

MotoGP Jerman

MotoGP Jerman

Saat balapan di MotoGP Jerman di Sirkuit Sachsenring, Minggu (17/7/2016) malam WIB, Rossi punya kesempatan naik podium. Terlebih lagi, Marquez sempat keluar lintasan pada lap kesepuluh saat mencoba melewati tikungan kedelapan.

Marquez pun sempat berada di barisan belakang. Sedangkan Rossi terlibat persaingan ketat dengan Andrea Dovizioso, Jack Miller, hingga Hector Barbera. Lagi-lagi, Rossi tidak beruntung balapan saat balapan di lintasan basah.

Pada pertengahan lomba atau lap ke-17, lintasan mulai kering. Marquez menjadi pembalap pertama yang mengganti motornya. Sementara Rossi belum mengganti motornya. Dia malah bisa menyalip Barbera untuk merebut posisi kedua.

Tim Movistar Yamaha sudah memintanya untuk mengganti motor pada lap ke-20. Namun pembalap berusia 37 tahun tersebut belum mau masuk pit, Rossi memilih untuk mengejar Dovizioso yang juga belum mengganti motornya.

Di pit, tim Movistar Yamaha mulai kesal dengan sifat keras kepala Rossi. Tak sedikit crew Rossi menggelengkan kepala menunjukkan kekecewaan kepada legenda MotoGP itu.

Tim Movistar Yamaha geleng-geleng karena Rossi keras kepala. (Foto: Crash)

Rossi baru mengganti motornya pada lap ke-23. Kondisi ini dimanfaatkan Marquez. Saat Rossi masuk pit, Marquez langsung melejit ke posisi pertama. Akibat sifatnya yang keras kepala itu, Rossi finis di posisi kedelapan.

Hal ini membuat Rossi semakin tertinggal jauh dari perburuan gelar juara MotoGP 2016. Hingga balapan di Jerman, Marquez yang memuncaki klasemen pembalap sudah mengemas 170 poin, unggul 59 angka dari Rossi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.