Sukses

Dovizioso Santai Kering Prestasi di Ducati

Dovizioso frustrasi tak bisa menang dengan Ducati?

Liputan6.com, Jakarta Andrea Dovizioso belum juga berhasil memecahkan kutukan belum pernah menang untuk Ducati yang sudah berlangsung 9 tahun. Pembalap Ducati ini mengaku tetap rileks menghadapi fakta ini.

Seperti diketahui, Ducati terakhir kali menang di MotoGP saat masih diperkuat Casey Stoner. Setelah Stoner pindah, beberapa pembalap coba peruntungan di Ducati seperti Valentino Rossi, Cal Crutchlow, Nicky Hayden hingga duo Andrea, Iannone dan Dovizioso.

Tak satupun dari mereka berhasil patahkan kutukan untuk menang di MotoGP. Prestasi terbaik selama itu hanya podium dua saja yang berulang kali direbut Dovizioso atau Iannone.

Kesempatan untuk merebut kemenangan sempat mencuat bagi Dovizioso. Di MotoGP Jerman lalu, dia sempat memimpin balapan. Sayang, dia terlalu telat mengganti motor saat cuaca berubah dari basah ke kering.

"Saya tak terobsesi dengan kemenangan. Soalnya,saat Anda sudah tampil bagus, Anda bisa rileks . Tentu kemenangan bisa membantu Anda angkat kepercayaan diri," ujarnya seperti dikutip Motorsports.com.

"Tapi yang paling penting kejar juara. Jika kami menang di sini (Sachsenring/MotoGP Jerman), tapi tak menang lagi di sirkuit lain, pengaruhnya hanya kecil.

Andrea Dovizioso harus kecewa kehilangan kesempatan untuk podium (GETTY IMAGES / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)"

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekurangan Ducati

Dovizioso mensinyalir Ducati masih belum kompetitif di trek kering. Inilah yang membuat Ducati kesulitan untuk menang di MotoGP Jerman, meski Dovizioso sempat memimpin balapan.

"Menang membuat Anda merasa nyaman, tentu. Tapi bukan sebuah kemenangan yang bisa mengubah keadaan. Kami masih kurang bagus di trek kering," katanya.

Dovizioso saat ini berada di posisi ke-9 klasemen dengan 59 poin. Tak hanya berada di posisi lebih bawah dari rekan sendiri, Andrea Iannone, dia juga lebih bawah dari pembalap Satelit Avintia Ducati, Hector Barbera.

Kesialan di beberapa balapan membuat pembalap asal Italia ini kehilangan poin penting. Diantaranya gagal finis sebanyak empat kali diantaranya saat ditabrak Iannone pada lap terakhir MotoGP Argentina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.