Sukses

Tersangkut Kasus Asusila, Petinju Maroko Masuk Bui di Olimpiade

Hakim Larissa Nunes Saly menilai, penahanan diperlukan karenan Hassan tidak memiliki tempat tinggal tetap di Brasil.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Kontingen Olimpiade 2016 Maroko tertimpa masalah hukum setelah Polisi setempat menangkap atlet tinju, Hassan Saada dengan tuduhan percobaan perkosaan terhadap dua pelayan di perkampungan atlet di Brasil.

Kejadian ini berlangsung pada tiga hari lalu ketika pelayan membersihkan ruang di mana lima petinju tinggal. Hassan kini mendekam di penjara dengan surat jaminan selama 15 hari. 

Dalam surat perintah penangkapan, Hakim Larissa Nunes Saly menilai, penahanan diperlukan karenan Hassan tidak memiliki tempat tinggal tetap di Brasil.

Menurut Nourddine ben Abdelnbi, chief de Mission, Kontingen Maroko yakin merasa salah satu atletnya, Hassan tidak bersalah. Menurut Abdelnbi, interaksi Hassan dengan pelayan tersebut hanya seputar bendera Maroko. Kontingen Maroko kini masih menunggu hasil penyelidikan.

Pesta Pembukaan Olimpiade

Pengacara Saada, Paulo Freitas Ribeiro menyatakan, kliennya telah membantah semua tuduhan Polisi. Menurut CNN, Hassan menjalani pemeriksaan dan"sesi interogasi."

Hassan memiliki agenda pertandingan melawan petinju Turki, Nadir Mehmet Unal di kelas terbang ringan. Namun karena penahanan tersebut, petinju 22 tahun ini batal bertanding. Kantor berita Brasil, Agencia melaporkan Panitia Rio 2016 menyadari kasus ini dan akan bekerja sama dengan Polisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.