Sukses

3 Kecelakaan Horor Olimpiade 2016 yang Bikin Merinding

Sebagian harus mengakhiri kiprahnya lebih awal di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

OlehMarco TampubolonDiperbarui 05 Okt 2016, 14:06 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 16:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Perjuangan atlet-atlet yang berlaga di Olimpiade 2016 tidak selamanya berakhir mulus. Bahkan dalam upayanya mendulang medali, tidak jarang atlet mengalami kecelakaan fatal yang bikin penonton merinding. 

Hingga hari ketiga, setidaknya tiga kecelakaan fatal mewarnai perhelatan multicabang empat tahunan yang berlangsung di Rio de Janiro, Brasil. Dua korban bahkan harus dibawa ke rumah sakit karena cedera parah. 

Patah Kaki
Samir Ait Said salah satunya. Pesenam asal Prancis ini harus dilarikan ke rumah sakit setelah salah mendarat saat mengikuti nomor lompat meja cabang senam artistik putra, Minggu kemarin. Kaki pesenam berusia 26 tahun itu patah usai melakukan lompatan. Bunyi tulang yang patah bahkan sempat terdengar oleh penonton.

 

Akibat kejadian ini, Said tidak bisa melanjutkan lomba. Dia segera ditandu ke luar lapangan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. 

Said bukan hanya turun di meja lompat saja. Dia harus meninggalkan Olimpiade lebih awal dan melewatkan nomor lainnya, seperti lantai (floor exercise), kuda pelana (pommel horse), palang sejajar (parallel bars), perseorangan serba bisa (individual all-round), beregu serba bisa (team all-round), dan gelang-gelang (rings).

2 dari 3 halaman

Mendarat dengan Kepala

Mendarat dengan Kepala
Peristiwa yang tak kalah mengerikan juga dialami pesenam wanita Inggris Raya, Ellie Downie, saat tampil di nomor senam lantai. Atlet berusia 17 tahun tersebut juga mendarat dengan posisi yang salah usai melakukan gerakan salto. Ya, seperti dilansir The Sun, bagian kepala atlet debutan tersebut tiba di lantai lebih dulu. 

Downie berusaha melanjutkan lomba. Namun tak lama kemudian, dia berhenti. Tak lama kemudian, teman-teman dan pelatihnya segera menghampiri. "Saya mendengar leher saya berderak," katanya.  

"Kedengarannya cukup keras, tapi saya merasa pusing sebelum gerakan terakhir saya," ucap Downie. Beruntung setelah meninggalkan arena untuk mendapat perawatan, Downie kembali melanjutkan lomba. 

3 dari 3 halaman

Gegar Otak

Gegar Otak
Nasib sial juga dialami oleh pembalap sepeda asal Belanda, Annemiek van Vleuten, yang tampil di nomor road race. Vleuten mengalami kecelakaan saat melintasi jalanan menurun 10 km jelang garis finis. Padahal saat itu, atlet berusia 33 tahun itu tengah memimpin balapan yang menempuh jarak 137 km tersebut.

Seperti dilansir The Sun, sepeda yang dikendarainya terjungkal di jalanan kosong. Akibatnya, Vleuten terjatuh dengan posisi kepala lebih dulu menyentuh tanah. Pembalap-pembalap lain terkejut melihat kejadian tersebut. Mereka tidak menyangka hal itu terjadi mengingat jalanan yang mereka lintasi terlihat mulus. 

Anna van der Breggen, rekan senegara korban, akhirnya keluar sebagai pemenang balapan tersebut. "Saya benar-benar terkejut melihat kecelakaan tersebut dan tampaknya tidak begitu bagus. Namun saya harus tetap fokus dan melanjutkan balapan," katanya 

Akibat kejadian tersebut, tiga tulang Vleuten retak. Dia juga mengalami gegar otak ringan, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. 

Selanjutnya: Mendarat dengan Kepala