Sukses

Pundi Medali Indonesia di Olimpiade: Tradisi Emas Bulu Tangkis

Keberhasilan Sri Wahyuni dan Eko menegaskan kembali tradisi medali cabang olah raga ini di ajang Olimpiade.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia sudah berhasil mempersembahkan 2 medali di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Sukses ini diraih Sri Wahyuni Agustiani dan Eko Yuli Irawan dari cabang angkat besi putra-putri.

Sri Wahyuni yang tampil di kelas 48 kilogram meraih perak Olimpiade 2016. Eko Yuli juga sukses menyumbang medali yang sama di kelas 62 kg.

Keberhasilan Sri Wahyuni dan Eko seperti menegaskan kembali tradisi medali cabang olah raga ini di ajang Olimpiade.

Catatan gemilang cabang angkat besi baru dimulai pada Olimpiade 2000 di Sydney. Lisa Rumbewas membuka keran medali setelah meraih perak di kelas 48 kilogram putri.

Pada 2004, Lisa Rumbewas kembali mengulang prestasinya. Ia menyumbang perak untuk kelas 53 kg.Tradisi medali dilanjutkan empat tahun kemudian oleh Triyatno dan Eko Yuli Irawan dengan menyumbang medali perunggu.

Sedangkan pada Olimpiade 2012 lalu, medali perak disumbangkan Triyatno dan Eko Yuli menyumbang perunggu.

Cabang olah raga (cabor) lain yang selalu menjadi andalan Indonesia adalah bulu tangkis. Tradisi medali dari cabor ini, bahkan baik dari sisi kuantitas dan kualitas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Emas Pertama

Bulu tangkis menyumbang medali pertama pada Olimpiade Barcelona 1992. Tak tanggung-tanggung cabor ini meraih medali emas lewat tunggal putri Susi Susanti dan tunggal putra Alan Budikusumah.

Bahkan, seluruh medali tunggal putra diraih tim Indonesia. Hermawan Susanto meraih perunggu. Di ganda putra pasangan Eddy Hartono dan Rudy Gunawan juga meraih medali perak.

Tradisi emas bulu tangkis kemudian dilanjutkan pada Olimpiade Atlanta 1996. Kali ini emas diraih pasangan ganda putra Rexy Mainaky dan Ricky Subagja. Namun penurunan prestasi dialami tunggal putri, Susi Susanti. Susi, yang merupakan juara bertahan, hanya memperoleh perunggu.

Atlet bulu tangkis Indonesia kembali menunjukkan kehebatannya di Olimpiade Sydney 2000. Kali ini cabor tersebut menyumbangkan emas melalui ganda putra Tony Gunawan dan Candra Wijaya. Di ganda campuran Tri Kusharjanto dan Minarti Timur meraih perak, begitu pula Hendrawan di tunggal putra.

Pemain bulu tangkis Indonesia masih menjadi andalan sebagai penyumbang medali. Di Olimpiade Athena 2004, tunggal putra Indonesia kembali merebut emas melalui Taufik Hidayat dan perunggu oleh Sony Dwi Kuncoro. Sementara di ganda putra, Eng Hian dan Flandy Limpele memperoleh perunggu.

Tradisi emas bulu tangkis berlanjut di Olimpiade Beijing 2008. Pebulutangkis ganda putra Markis Kido dan Hendra Setiawan kali ini yang meraih emas. Sementara, di ganda campuran Nova Widianto dan Liliyana Natsir mendapat perak. Sedangkan, Maria Kristin Yulianti , andalan Indonesia di tunggal putri hanya meraih perunggu.

Prestasi atlet bulu tangkis sebagai penyumbang medali bagi kontingen Indonesia sempat terhenti di Olimpiade London 2012. Namun, pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, tradisi itu diharapkan bisa kembali berlanjut.

Nomor ganda putra dan ganda campuran masih menjadi andalan untuk menyumbang medali. Tapi, tak menutup kemungkinan ganda putri juga mempersembahkan medali.

Indonesia sendiri menargetkan tiga medali emas pada Olimpiade Rio. Dari tiga target itu, dua emas diharapkan diraih dari bulu tangkis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini