Sukses

Pembalap Iran dan Indonesia Berebut Jersey Kuning di TdS 2016

Amir Koladouz bersaing dengan Dadi Suryadi di etape 7.

Liputan6.com, Padang - Ajang balap sepeda Tour de Singkarak 2016 menyisakan etape pamungkas yakni etape 7 pada Jumat (12/8/2016). Dua pembalap papan atas, Amir Koladouz Hagh (Pisgaman, Iran) bersaing ketat dengan pembalap nasional, Dadi Suryadi yang membela Terengganu (Malaysia).

Baca Juga

  • Ibra Dikhawatirkan Jadi Sumber Masalah di MU
  • Mourinho Datangkan Pogba, Legenda MU Ejek Real Madrid
  • Sepak Terjang Yessy, Ratu Renang Indonesia Menuju Olimpiade Rio

Keduanya akan bersaing ketat hingga etape terakhir mengingat hingga etape 6 kemarin, selisih waktu antara kedua pembalap sangat tipis. Amir memimpin klasemen umum pebalap sementara dengan catatan waktu terbaik 19 jam 46 menit 11 detik , unggul 1 menit 22 detik atas Dadi yang berada di posisi kedua.

"Saat ini kami fokus mengamankan jersey yang kami pakai. Makanya, kami akan terus menjaga pembalap yang dekat dengan kami termasuk pada balapan besok (stage 7)," kata Amir Kolahdouz.

Amir memang sangat 'berkuasa' di Tour de Singkarak 2016. Tak hanya yellow jersey, dia juga kuasai green jersey, dan polkadot jersey.

Dadi Suryadi memegang red and white jersey dan menempel ketat Amir untuk memperebutkan polkadot jersey (raja tanjakan) hingga etape terakhir digulirkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prestasi Dadi

Prestasi Dadi di TdS 2016 terbilang moncer dengan mampu menyodok ke peringkat 2 klasemen umum sementara. Dia satu-satunya pmebalap nasional yang masuk 10 besar klasemen umum untuk bersaing memperebutkan yellow jersey.

Pelatih Timnas Indonesia, Wawan Setyobudi menyambut baik prestasi yang ditorehkan Dadi hingga sejauh ini. Menurut dia, prestasi bagus pebalap asal Sumedang, Jawa Barat itu, menguntungkan Indonesia. Apalagi, ujarnya, Dadi akan menjadi tulang punggung timnas pada SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
    
Etape 7 TdS diprediksi berjalan ketat dan memberi keuntungan bagi pebalap dengan kategori sprinter karena lintasan didominasi jalanan datar. Memulai start dari Sijunjung, pebalap memacu kecepatan melintasi Desa Adat Sijunjung yang diusulkan menjadi cagar budaya ke Unesco dan finis di Dharmasraya.

Persaingan Amir dan Dadi untuk menjadi yang terbaik akan mendapatkan perlawanan dari pembalap yang akan menjuarai etape tujuh. Apalagi, sejak etape pertama tidak ada pebalap yang dominan atau dalam artian bisa menang lebih dari satu etape yang sudah dilombakan.

Beberapa nama seperi Jang Jyunggu dari Korail Cycling Team, Korea Selatan, Ricardo Garcia dari Kinan Cycling Team Jepang hingga pebalap dari Singha Infinite Cycling Team Singapura diperkiraan akan menyodok untuk mengejar juara etape.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini