Pejudo Mesir Tolak Uluran Tangan Atlet Israel

Liputan6.com, Rio de Janeiro- Aksi tidak sportif kembali terjadi di Olimpiade 2016 dan lagi-lagi menimpa atlet asal Israel. Pejudo Mesir Islam El Shehaby menolak ajakan atlet Israel Or Sasson untuk berjabat tangan.

Sasson dan El Shehaby bertemu di putaran pertama cabang olahraga Judo kelas diatas 100kg putra. Sasson berhasil memenangi pertandingan tersebut.

Setelah dinyatakan sebagai pemenang, Sasson langsung membungkukkan badan ke arah lawannya itu dan kemudian berinisiatif bersalaman dengan El Shehaby. Namun keinginan Sasson dicuekin oleh El Shehaby. Pria 32 tahun itu tidak mau bersalaman dengan Sasson sehingga dicemooh penonton.

Wasit yang memimpin pertandingan kemudian menyuruh El Shehaby untuk membungkuk (sesuai tradisi di cabang olahraga Judo). El Shehaby menuruti permintaan sang wasit, namun ia melakukannya ketika atlet Israel sudah meninggalkan arena.

Setelah pertandingan, El Shehaby menolak untuk diwawancarai media. Dia memilih tidak berhenti ketika sejumlah wartawan mencoba bertanya kejadian melawan Sasson.
 
Komite Olimpiade Internasional (IOC) berang dengan kejadian ini. "Kami percaya bila Olimpiade seharusnya tentang membangun jembatan, bukan mendirikan dinding. Sama sekali tidak ada alasan untuk itu," tutur juru bicara IOC MArk Adams seperti dilansir Yahoo Sports.

Federasi Judo Internasional (IJF) menegaskan jabat tangan bukan sesuatu yang wajib di olahraga Judo, namun setiap atlet harus saling membungkuk seusai pertandingan. Meski tidak wajib, IJF akan mempelajari ulah El Shehaby ini dan baru akan membuat keputusan apakah ada hukuman setelah Olimpiade selesai.

El Shahaby akhirnya memutuskan berhenti dari olahraga Judo beberapa jam setelah insiden dengan Sasson. Nampaknya El Shahaby tidak tahan dengan tekanan sebagian masyarakat Mesir yang memintanya untuk mengundurkan diri dari pertandingan melawan Sasson.

Media lokal Mesir sendiri menyalahkan Presiden Abdel Fattah el Sissi atas tampilnya El Shahaby dalam pertarungan melawan Sasson.