Sukses

Selangkah Lagi, Tontowi / Liliyana Cetak Sejarah di Olimpiade Rio

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berpeluang menjadi ganda campuran Indonesia pertama yang meraih medali emas Olimpiade.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir merebut tiket final cabang bulu tangkis nomor ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Pasangan Indonesia itu ke partai puncak usai menyingkirkan unggulan pertama asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Bertanding di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (16/8/2016) pagi WIB, Tontowi/Liliyana menghabisi pasangan nomor satu dunia itu dua gim langsung. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini menang 21-16 dan 21-15 dalam waktu 51 menit.

Lolos ke final membuat Tontowi/Liliyana menjaga asa Indonesia untuk meraih medali emas. Selain itu, pasangan peringkat tiga dunia tersebut juga berpeluang mengembalikan kembali tradisi medali emas bulu tangkis yang sempat hilang di Olimpiade London 2012.

Juara All England tiga kali ini juga berpeluang mencetak sejarah sebagai ganda campuran Indonesia pertama yang meraih medali emas Olimpiade. Sejauh ini, prestasi terbaik ganda campuran di pesta olahraga empat tahunan itu adalah medali perak.

Adalah Tri Kusharjanto/Minarti Timur yang mempersembahkan medali perak di Olimpiade Sydney 2000. Menang 15-1 di gim pertama, Tri/Minarti kalah dua gim berikutnya dari pasangan Tiongkok, Zhang Jun/Gao Ling, dengan skor 15-1, 13-15, dan 11-15 di partai final.

Delapan tahun kemudian, Indonesia berpeluang meraih emas ganda campuran pertama di Olimpiade Beijing. Ketika itu, Nova Widianto/Liliyana Natsir melaju ke final. Sayang, di partai puncak Nova/Liliyana menyerah dua gim langsung dari pasangan Korea Selatan, Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung, 11-21 dan 17-21.

Pada Olimpiade London 2012, Liliyana Natsir kembali ambil bagian. Kali ini, pebulu tangkis 30 tahun itu berpasangan dengan Tontowi Ahmad. Tontowi/Liliyana menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di semifinal. Situasi ini ternyata menjadi beban bagi Tontowi/Liliyana. Mereka gagal ke final setelah dikalahkan pasangan Tiongkok Xu Chen/Ma Jin dalam drama tiga gim 23-21, 18-21, dan 13-21.

Di perebutan medali perunggu, Tontowi/Liliyana juga gagal. Mereka ditumbangkan ganda campuran Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dua gim langsung 12-21 dan 12-21.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Terlena

Kini, di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi/Liliyana lolos ke final. Ganda campuran terbaik Indonesia itu akan menghadapi Chan Peng Soon/ Goh Liu Yoing Goh. Pasangan Malaysia itu secara mengejutkan mengalahkan Xu Chen/Ma Jin dari Tiongkok dua gim langsung 21-17 dan 21-18.

Sebelumnya, Tontowi/Liliyana telah bertemu Chan/Goh pada penyisihan Grup C. Ketika itu, mereka menang 21-15 dan 21-11. Sejauh ini, kedua pasangan telah sembilan kali bertemu dan delapan di antaranya dimenangkan Tontowi/Liliyana. Satu-satunya kemenangan yang diraih Chan/Goh terjadi pada 2012 lalu di Li Ning China Open, dengan skor 19-21 dan 14-21.

Di atas kertas, tentu Tontowi/Liliyana lebih diunggulkan. Namun, hal ini tidak boleh membuat Tontowi/Liliyana terlena. Sebab, hal itu bisa menjadi bumerang dan medali emas bisa gagal diraih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.