Sukses

Intip Rahasia Kecepatan Kilat ala Usain Bolt

Jamaika tak henti-hentinya berprestasi di cabang atletik di Olimpiade.

Liputan6.com, Jakarta - Cabang atletik, khususnya lari, selalu jadi tambang medali bagi Jamaika di Olimpiade sejak 1948. Sejak keikutsertaannya pada Olimpiade 1948, dari total 67 medali, Jamaika mengumpulkan 66 medali (17 emas, 30 perak, dan 19 perunggu). Satu medali datang dari cabang sepeda.

Pada Olimpiade Rio 2016, Jamaika sudah mengumpulkan empat emas dan dua perunggu dari cabang ini. Semua medali itu datang dari cabang atletik. Hal ini membuat Jamaika dikenal sebagai gudangnya para pelari tercepat di dunia.

Usain Bolt pun memaparkan faktor di balik kesuksesan negaranya memproduksi pelari tercepat di dunia. Menurut sang manusia tercepat di kolong jagat itu, Jamaika berhasil salah satunya lantaran memiliki sistem yang bagus.

Seperti dilansir Financial Times, Bolt menuturkan, Jamaika memiliki kejuaraan lari tahunan tingkat sekolah. Dari kejuaraan inilah, lahir banyak pelari cepat Jamaika.

Kejuaraan yang disebut Champs ini pun menarik banyak minat masyarakat. Banyak orang datang ke stadion untuk menyaksikan Champs. Bahkan, kejuaraan ini disiarkan di televisi.

"Ini karena kami punya sistem yang bagus. Kejuaraan Champs, baik pria dan wanita, tetap menghasilkan lebih dan lebih banyak atlet lagi," kata Bolt.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Genetik

Bukan cuma faktor sistem yang tertata, para pelari Jamaika sukses berada di kasta teratas dunia atletik lantaran faktor genetik. Dalam sebuah studi yang dibuat pada 2010, jantung para pelari Jamaika diketahui memiliki kemampuan untuk memompa oksigen lebih banyak ke otot daripada rata-rata orang kebanyakan.

Keberadaan gen ini lalu ditunjang dengan kemampuan serat otot yang bagus. Biasanya, kemampuan ini dimiliki oleh atlet keturunan Afrika. Bolt juga memiliki darah Afrika dalam dirinya.

Ada satu kejadian menarik saat Bolt bertanding di semifinal cabang atletik nomor lari 100 meter. Start dari posisi tengah, Bolt tanpa kesulitan mengalahkan lawan-lawannya.

Usai Bolt tersenyum melihat lawan-lawannya tertinggal / Kai Pfaffenbach (Reuters)
Saking cepatnya, Bolt sampai bisa menengok ke belakang dan tersenyum melihat lawan-lawannya tertinggal. Hal itu rasanya tak mengherankan jika melihat faktor-faktor yang berada di belakang Bolt.

Bolt sendiri berhasil meraih medali emas di nomor 100 meter tersebut. Tentu, keberhasilan Bolt semakin menegaskan supremasi Jamaika di kancah atletik dunia. Supremasi ini sepertinya masih akan terus berlanjut.

"Untuk beberapa tahun ke depan, kami akan punya atlet hebat untuk menang," kata Bolt.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini