Sukses

Bonus Rp 5 Miliar Tontowi / Liliyana Bebas Pajak

Tontowi/Liliyana berhasil mempersembahkan medali emas, tepat pada HUT ke-71 Republik Indonesia, dua hari lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir, peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bakal mendapat bonus Rp 5 miliar per kepala dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto menjelaskan, dalam peraturan pemerintah, bonus baru dibagi rata bila jumlah atletnya lebih dari tiga orang dalam satu regu.

"Bonus (Olimpiade) bakal diberikan per kepala sama seperti Asian Games 2014. Ketentuan Kemenpora, seperti ini, untuk emas Asian Games kategori single akan mendapat bonus Rp 400 juta," ucap Gatot di Gedung Kemenpora, Jumat (19/8/2016).

"Kemudian, bagi pasangan ganda juga mendapat Rp 400 juta per pemain. Tapi, kalau jumlahnya tiga orang atau lebih maka dibagi secara proposional," ujarnya menambahkan.

 Pasangan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengukir rekor baru pada ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka menjadi ganda campuran pertama Merah Putih yang merebut medali emas. (Reuters/Mike Blake)

Menariknya lagi, peraih medali di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 tidak dibebankan pajak. Di Indonesia, orang yang mendapat hadiah bakal dikenakan pajak sebesar 25 persen.

"Masalah pajak sudah disampaikan Pak Menteri (Imam Nahrawi). Pajak (hadiah medali Olimpiade 2016) ditanggung negara. Kalau kena pajak 25 persen, mereka (Tontowi/Liliyana) hanya dapat Rp 3,5 miliar, kan kasihan," kata Gatot menjelaskan.

Selain Tontowi/Liliyana, dua atlet angkat besi Indonesia, Sri Wahyuni dan Eko Yuli juga mendapat medali di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka mendapat medali perak dan pemerintah menjanjikan bonus sebesar Rp 2 miliar.

Bonus Olimpiade 2016 bakal dicairkan pemerintah setelah muti even Paralympic Rio de Janeiro. Multi even olahraga yang dikhususkan untuk atlet difabel ini bakal berlangsung di Rio de Janeiro pada 7 hingga 18 September 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini