Sukses

Doa Orang Tua Iringi Sukses Tontowi Ahmad di Olimpiade

Tontowi Ahmad punya darah bulu tangkis yang turun dari ayahnya yang tinggal di Desa Selandaka, Sumpiuh Banyumas.

Liputan6.com, Banyumas - Malam 17 Agustus 2016 menjadi momen bersejarah bagi warga Desa Selandaka, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas. Puluhan pasang mata nampak tegang menyaksikan siaran langsung pertandingan bulutangkis dari arena Olimpiade Rio di Brazil melalui layar lebar.

Sesekali ketegangan nampak dari wajah penyaksi sejarah dalam momen penting perjalanan pemuda asal Desa Selandaka, Tontowi Ahmad, yang membawa misi mengharumkan nama bangsa dan negara di medan laga.

Suasana tegang pun juga nampak dari raut muka Muhammad Husni Muzaitun yang menyaksikan perjuangan putra bungsunya berlaga dalam nomor ganda campuran di ajang olahraga bergengsi tingkat dunia di Riocentro Pavilion 4. Bersama sang istri, Masruroh, Husni menyaksikan ketegangan pertandingan sang anak yang ditayangkan langsung melalui televisi swasta nasional tersebut.

Tidak lama, sujud syukur pun dilakukan usai sang kebanggaan keluarga, berhasil menjadi yang terbaik dan menyelesaikan misi emas di ajang olahrga dunia empat tahunan tersebut.

"Itu adalah kali pertama saya menonton anak saya, biasanya saya memilih untuk tidak menonton karena takut," kata mantan Kepala Desa Selandaka itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berdoa di Mesjid

Selama ini, kala pertandingan anaknya disiarkan langsung, Husni memilih untuk tidak melihat. Ia mengaku tidak kuat hati menyaksikan anaknya bertanding membela kehormatan negara yang berada di pundak anaknya dalam ajang bulutangkis.

Husni bercerita, pernah suatu ketika pertandingan anaknya disiarkan secara langsung. Kala itu, tetangga dan warga sekitar rumahnya menonton di halaman depan. Namun, ia memilih untuk merapat ke Masjid Tambak untuk mendoakan agar Owi menjadi juara."Kalau di Senayan nonton langsung, saya juga seperti itu sambil membaca yasin. Nggak tegel (tega) saya," ucap Husni yang pernah mondok di Gontor.

Bagi kedua orang tua Tontowi Ahmad, kekuatan doa selalu mengiringi setiap laga sang anak di ajang internasional. Ritual doa pun selalu dipanjatkan sebelum pertandingan anaknya dilaksanakan.

"Biasanya persiapan saat Owi mau bertanding pasti berdoa. Biasanya, berdoa dan salat. Tetapi biasanya ditambah tidak hanya salat saja, biasanya tambah amalan ayat kursi dan salat hajat juga," ujar sang ibu Masruroh.

Hasil positif tersebut berdampak pada prestasi sang anak. Raihan prestasi kerap ditorehkan Tontowi Ahmad yang berduet dengan Liliyana Natsir dalam nomor ganda campuran olahraga bulutangkis.

Pasangan ganda campuran yang sempat menjadi jawara dunia di tahun 2013 pun melengkapi prestasinya dengan torehan medali emas pertama mereka di ajang Olimpiade Rio 2016 usai mengalahkan pasangan ganda campuran asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

3 dari 4 halaman

Telepon Ayah

Usai kemenangan tersebut, Owi tak lupa mengabarkan orang tuanya melalui sambungan telepon. Menurut Husni, tak lama usai berpelukan dengan sang pelatih, Richard Mainaky, Owi berinisiatif menelepon sang ayah.

"Setelah selesai sama pelatih langsung telepon saya, bilang 'Alhamdulillah menang'. Kabari menang sebentar saja, katanya ini mau naik podium," ujar Husni yang kini bisa berbangga, anaknya mengharumkan nama Indonesia.

Warga Banyumas Jawa Tengah bisa berbangga hati, lantaran putra terbaiknya Tontowi Ahmad berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Olimpiade Rio 2016 di Brazil.

Bersama duetnya di nomor ganda campuran, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad berhasil mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia di ajang olahraga dunia tersebut usai mengalahkan pasangan ganda campuran asal Malaysia Peng Soon Chan/Liu Ying Goh, straight game 21-14/21-12, Rabu (17/8/2016).

Husni dan Masruroh menceritakan awal perjuangan Tontowi Ahmad menapak langkahnya menjadi pebulutangkis kelas dunia."Owi (panggilan karib Tontowi Ahmad), saya latih sejak kelas tiga sekolah dasar hingga SMP. Kemudian dia mulai berlatih sendiri di Kemranjen dan terus ke Argo Pantes, Gresik dan Kudus," ujarnya.

Semasa kecil, Husni kerap memaksa Tontowi berlatih bulu tangkis. Latihan tersebut dimulai sejak pukul 15.00 hingga pukul 17.00. Butuh kesabaran untuk melatih Tontowi kecil yang saat itu dilatihnya."Terkadang, malam juga ikut dibawa kemana-mana juga," kata sang ibu, Masruroh.

Perjalanan karir Owi memang tidak bisa dilepaskan dari sang ayah yang juga penghobi sekaligus mantan atlet bulutangkis selagi mahasiswa. Diakuinya, kesukaan bermain bulutangkis tersebut dimulai sejak kecil.

"Kemarin saya sempat matur ke (Ponpes) Gontor untuk menyaksikan anak saya bertanding. Saya kemudian dibilangin ‘kamu dulu jagonya (bulutangkis) Gontor, sekarang anak kamu dijadikan Allah juara dunia," ujarnya yang pernah menjadi semifinalis kejuaraan bulutangkis mahasiswa se-Yogyakarta pada tahun 1978 silam.

4 dari 4 halaman

Cucu Lebih Berbakat

Anugerah tersebut, katanya, semakin lengkap lantaran prestasi dalam olah raga menurun ke cucunya. Diakui Husni, cucunya lebih memiliki bakat bulutangkis dibanding Tontowi

"Dulu sewaktu kelas tiga SD, Owi belum berprestasi. Tetapi sekarang, cucu saya (Chelsea Arnia Fauzia) pada usia yang sama sudah muncul bakatnya. Dia berhasil juara di tingkat kabupaten," ucapnya yang kini mendirikan pelatihan bulutangkis Ragil di Sumpiuh.

Tak hanya keponakan Owi yang muncul bakat pemain besar, namun juga beberapa didikannya di PB Ragil juga sudah mulai dilirik klub-klub besar bulutangkis Indonesia. Selain Chelsea, Husni juga melatih tiga bibit muda pebulutangkis Banyumas.

"Kemarin satu anak akan ikut seleksi PB Djarum, satu lagi juga mau masuk Jaya Raya. Saya berprinsip, melatih sedikit tapi berprestasi jauh lebih baik," ujarnya yang bercita-cita bisa membuat pusat pelatihan bulutangkis yang lebih besar di Sumpiuh. (Aris Andrianto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini