Sukses

10 Fakta Menarik Carolina Marin Usai Rebut Emas Olimpiade 2016

Carolina Marin merupakan pebulu tangkis non Asia pertama yang merebut emas Olimpiade dari nomor tunggal putri.

Liputan6.com, Jakarta - Carolina Marin menorehkan namanya sebagai pebulu tangkis putri non Asia pertama yang berhasil merebut emas Olimpiade. Atlet asal Spanyol itu menjuarai nomor tunggal putri pada Olimpiade Rio 2016 usai mengalahkan wakil India, PV Sindhu di final.

Tidak mudah bagi Marin merebut medali emas pertamanya. Pebulu tangkis nomor satu dunia tersebut harus berjuang lewat pertarungan tiga set sebelum akhirnya menang dengan skor 19-21, 21-12, dan 21-15.

Olimpiade Rio de Janeiro memang sudah lama diincar Marin. Dia bahkan rela jauh-jauh berlatih ke Indonesia demi menggapai mimpinya itu. Jelang Indonesia Open 2016 Juni lalu, Marin mencari lawan tanding di Pelatnas PB PBSI, Cipanyung, Jakarta Timur.

Sebelum menorehkan sejarah di dunia bulu tangkis, perjalanan karier wanita berusia 23 tahun tersebut ternyata penuh lika-liku. Apalagi tepok bulu belum menjadi olahraga populer di negaranya. Ketenarannya masih kalah dibanding sepak bola dan tenis. Di bawah ini tersaji 10 fakta menarik 'Ratu Bulu Tangkis' Spanyol, Carolina Marin yang dilansir dari situs resmi Olimpiade 2016. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terjebak Bulu Tangkis

1. Carolina Marin mulai mengenal bulu tangkis sejak usia 8 tahun. Namun perkenalan ini tidak disengaja. Awalnya, dia hanya diminta oleh rekannya datang ke salah satu aula olahraga di negaranya untuk dikenalkan kepada salah satu olahraga baru. 

2. Lahir dari keluarga penari, Marin awalnya jatuh cinta kepada flamenco. Namun belakangan dia akhirnya memilih meninggalkan tarian khas Spanyol itu dan beralih sebagai atlet bulu tangkis.

3. Saat berusia 14 tahun, Marin meninggalkan rumahnya di Huevla, sebelah barat daya Spanyol. Dia lalu pindah ke Madrid untuk mengikuti pemusatan latihan nasional.

4. Keputusan ini tidak sia-sia. Hanya dalam waktu tiga tahun, Marin sudah tampil pada Olimpiade Remaja yang berlangsung di Singapura 2010 lalu. Meski baru pertama kali tampil, dia berhasil melaju hingga babak perempat final.

5. Setelah gagal melewati fase grup di Olimpiade London 2012 lalu, Marin mengukir tato cincin Olimpiade di pergelangan tangan kirinya. Dan empat tahun kemudian, dia akhirnya berhasil merebut emas Olimpiade lewat lengan tersebut.

3 dari 3 halaman

Wujudkan Mimpi

6. Marin merupakan wanita non Asia pertama yang berhasil merebut emas pada Olimpiade.

7. Ini juga merupakan medali emas pertama Spanyol di Olimpiade dari cabang bulu tangkis.

8.  Pelatih Marin, Fernando Rivas menguasai 8 bahasa.

9. Marin mengidolakan petenis Spanyol, Rafael Nadal. Keduanya punya kemiripan, yakni sama-sama pemain kidal. Nadal juga memenangkan medali emas di Olimpiade Rio 2016 untuk nomor ganda putra bersama Marc Lopez.

10. Saat Marin berusia 14 tahun, Marin sempat melontarkan mimpinya kepada pelatih. Saat itu dia mengaku ingin tampil di Olimpiade, kejuaraan dunia, Eropa, dan memiliki rangking tertinggi. Sembilan tahun kemudian, satu per satu mimpi tersebut berhasil diwujudkannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini