Sukses

Adu Hebat Djanur dan Milo di Persib Bandung Vs Arema

Persib Bandung bakal menjamu Arema Cronus di Stadion si Jalak Harupat.

Liputan6.com, Jakarta - Persib Bandung akan menjamu Arema Cronus pada bigmatch pekan ke-17 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (27/8/2016). Laga ini juga akan menjadi duel adu strategi dua pelatih hebat, Djadjang Nurdjaman melawan Milomir Seslija.

Adu strategi antara Milomir Seslija dan Djadjang Nurdjaman menjadi bumbu tersendiri dalam pertandingan ini. Sebab, keduanya merupakan pelatih yang telah berprestasi di sepak bola Indonesia.

Djadjang sempat menjadi pembicaraan hangat ketika sukses mengantarkan Persib menjuarai Indonesia Super League 2014. Tak sampai disitu, tangan dingin pelatih yang biasa disapa Djanur itu juga berlanjut ketika merengkuh trofi Piala Presiden beberapa waktu lalu.

Pencapaian tersebut langsung membuat nama Djanur melesat bak roket sebagai salah satu pelatih terbaik di Indonesia.

Djanur merupakan tipikal pelatih yang mengandalkan pendekatan pribadi antarpemain sebagai senjata utamanya merengkuh sukses. Salah satu bukti yang paling sahih ketika dia mengakui memberikan motivasi khusus kepada penyerang Persib, Sergio Van Dijk yang sempat mengalami paceklik gol.

Hasilnya, Van Dijk mampu mencetak dua gol pada pertandingan pekan ke-16 ketika Persib menang 3-0 atas PS TNI di Stadion Pakansari, Bogor. "Sergio selalu saya beri motivasi karena dia baru cetak satu gol. Saya bilang Sergio harus cetak gol, dan Alhamdulillah bisa membuktikannya bahkan mencetak dua gol," ujar Djanur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Formasi Andalan

Beralih ke strategi dan formasi, Djanur selalu mengandalkan formasi 4-2-3-1 ketika bertanding. Dia selalu menempatkan satu pemain playmaker yang berguna untuk menjadi pelayan bagi striker atau mencetak gol dari lini kedua.

Pada Persib era-ISL, Djanur memiliki Konate Makan yang mengisi posisi ini. Sedangkan di TSC 2016, Djanur kembali mengandalkan Robertino Pugliara sebagai otak serangan dan berposisi sama dengan Makan Konate.

Djanur juga sangat menggemari sepak bola yang mengandalkan penguasaan bola. Setidaknya statistik yang dilansir Labbola memperlihatkan Persib mampu meraih akurasi operan mencapai 80 persen.

Selain itu, Djanur juga tampaknya sangat menyukai gaya permainan Zulham Zamrun. Eks-pemain Mitra Kukar ini selalu diturunkan Djanur meski sempat berada dalam performa yang kurang baik.

Zulham Zamrun merupakan salah satu pemain yang berkontribusi besar membawa Persib menjuarai Piala Presiden 2015. Pada saat itu, Zulham mampu menyabet gelar top scorer dengan total enam gol.

Sayangnya, eks-pemain Mitra Kukar ini mengalami cedera panjang ketika membela Persipare di turnamen antarkampung (tarkam). Alhasil Zulham harus absen dari lapangann hijau dalam waktu yang cukup panjang.

Namun, perlahan tapi pasti, Zulham mulai kembali menemukan sentuhan terbaiknya. Hal itu dibuktikan ketika mampu mencetak satu gol untuk membantu Persib menang 2-0 atas Barito Putera di Stadion Pakansari, Bogor.

3 dari 3 halaman

Prestasi Milomir


Beralih ke Milomir Seslija, pelatih asal Bosnia ini sukses mencuri hati Aremania ketika rentetan prestasi berhasil disumbangkan kepada klub Kota Apel tersebut. Tercatat, sejak ditunjuk sebagai pelatih Arema pada Januari 2016, dua trofi Bali Island Cup dan Piala Bhayangkara sukses direngkuh.

Menariknya, trofi Bhayangkara dicapai setelah mengalahkan Persib Bandung di partai final yang dihelat di Stadion Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu.

Kini tangan dingin Milo juga terus berimbas di gelaran TSC 2016. Arema saat ini menjadi kandidat kuat juara setelah berada di posisi kedua dengan koleksi 31 poin. Mereka tertinggal tiga poin dari Madura United yang kukuh di pucuk klasemen dengan 34 poin.

Jika beralih ke strategi dan formasi, Milo sebenarnya tak terlalu jauh berbeda dengan Djanur. Dia selalu memainkan skema formasi 4-3-2-1 dengan mengandalkan Cristian Gonzales sebagai penyerang tunggal.

Di belakang Gonzales, berdiri trisula gelandang serang yang bertugas mengirimkan bola dan juga mencetak gol dari lini kedua. Biasanya, sektor ini diisi oleh Esteban Vizcarra, Srdan Lopicic dan Samsul Arif.

Jika dilihat, kekuatan utama Milo di Arema adalah sektor belakang. Pasalnya, Arema saat ini berhasil menjadi klub dengan pertahanan terbaik setelah hanya kebobolan delapan gol dari 16 pertandingan.

Lalu siapakah yang akan memenangi duel adu strategi pada laga Persib melawan Arema? Djadjang atau Milo? Menarik ditunggu.

(Yosef Deny Pamungkas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.