Sukses

Selain Jabar, Eko Yuli Juga Waspadai Lifter DKI

Tampil di PON XIX, Eko Yuli tak mau meremehkan lawan.

Liputan6.com, Bandung - Eko Yuli Irawan seperti tak mengenal kata libur. Usai mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, ia langsung mengikuti program latihan untuk memperkuat tim angkat besi Jawa Timur di ajang PON XIX 2016.

Seperti diketahui, Eko Yuli merupakan salah satu dari dua lifter Indonesia yang meraih medali perak di Olimpiade 2016. Sukses itu dipastikan Eko Yuli setelah menaklukkan Farkhad Kharki (Kazakhstan) di kelas 62 kg dalam perebutan medali perak.

Bagi Eko Yuli, itu adalah medali ketiganya di ajang Olimpiade. Sebelumnya, ia juga sukses meraih perunggu Olimpiade 2008 Beijing dan perunggu Olimpiade 2012 London.

Tampil di PON XIX, Eko Yuli tak mau meremehkan lawan. Menurutnya, lifter Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta punya peluang emas meraih medali.

"Soal persaingan, yang terberat tentu tuan rumah Jabar. Ada dua lifter mereka yang tampil di Olimpiade (Sri Wahyuni dan Deni). Namun, jangan juga sampai melupakan DKI Jakarta," ucap Eko Yuli saat ditemui usai latihan di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (18/9/2016).

Meski sudah terbiasa turun di ajang-ajang internasional seperti Olimpiade, SEA Games, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games, pria kelahiran Lampung itu tetap merasa perlu turun di ajang PON. Itu adalah cara Eko Yuli untuk berterima kasih atas kontribusi daerahnya.

"Tugas negara sudah saya lakukan dengan turun di Olimpiade. Sekarang saatnya menjalankan tugas daerah. Saya kan dibina sama daerah. Itu yang membuat saya harus turun di PON. Jatim sudah berkontribusi dalam pembinaan saya sejak empat tahun lalu. Sudah sewajarnya kita bertanggung jawab."

Eko Yuli yang lahir pada 24 Juli 1989 itu juga memahami betapa pentingnya keberadaan multicabang seperti PON bagi perkembangan olahraga Indonesia. Meski dirinya mengaku tak terlalu banyak tahu soal perkembangan bibit-bibit lifter Indonesia.

"PON ini jalan bagi para atlet junior untuk tampil di level senior. Ini juga penting untuk menambah jam terbang mereka agar bisa turun di event internasional. Karena saya masih aktif, saya tak terlalu tahu perkembangan bibit-bibit lifter Indonesia. Saya hanya fokus pada latihan dan target sendiri," ungkap Eko Yuli.

Cabang angkat besi PON 2016 sendiri baru akan dipertandingkan pada Selasa (20/9/2016). Kelas 48 kg dan 53 putri akan menjadi kelas pertama yang dimainkan pada pagi hari. Sore harinya adalah giliran kelas 56 kg dan 62 kg putra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.