Sukses

Leicester Vs Chelsea: Memori Final Piala Liga 1965

Lebih dari 50 tahun lampau, Chelsea berhasil keluar sebagai pemenang dengan agregat 3-2.

Liputan6.com, Leicester - Sang juara bertahan, Leicester City akan menjamu Chelsea di putaran ketiga babak Piala Liga Inggris, Selasa, (20/9/2016) atau Rabu dinihari WIB. Duel ini final ulangan Piala Liga Inggris 1965.

Lebih dari 50 tahun lampau, Chelsea berhasil keluar sebagai pemenang dengan agregat 3-2. Chelsea merengkuh gelar juara  di leg kedua setelah bermain imbang tanpa gol di pertemuan pertama yang berlangsung di Filbert Street, kandang Leicester di masa lalu. 

Sir Bobby Tambling, Terry Venables, dan Eddie McCreadie masing -masing mencetak satu gol penentu kemenangan Chelsea. Sedangkan, dua gol Leicester disumbangkan Colin Appleton dan Goodfellow. Kemenangan itu masuk dalam buku sejarah Si Biru. 

Pertama kali, Chelsea merebut gelar Piala Liga Inggris. Sejauh ini, Chelsea telah juara Piala Liga sebanyak 5 kali masing-masing musim1964–65, 1997–98, 2004–05, 2006–07, dan terakhir musim 2014–15. Trofi terakhir dipersembahkan pelatih Guus Hiddink.

Musim ini, Chelsea dan Leicester bersua di  King Power Stadium. Bertindak sebagai tuan rumah, rapor negatif membayangi The Foxes. Sampai pekan ke-5, Leicester masih tertahan di papan tengah klasemen, mereka baru mendapatkan 2 kemenangan.

Namun demikian, Leicester berhasil mendapatkan rapor positif setelah mengalahkan Bournemouth dengan skor 3-0. Hasil ini seakan membangkitkan semangat Leicester menghadapi Chelsea. Tambahan tiga poin ini menjadi bukti, mereka telah bangkit dari kekalahan melawan Liverpool dengan skor telak 1-4 di ajang Liga Inggris beberapa waktu lalu.

Hasil positif di Liga Champions; setelah mengalahkan Club Brugge menjadi motivasi sendiri menatap duel kontra Chelsea. "Ini sangat penting bisa kembali memenangkan Premier League lagi. Kami memetik kemenangan melawan Brugge, kemenangan pertama di ajang Liga Champions dan sekarang Premier League," ujar Ranieri.

Kedua kubu terakhir bertemu di ajang Piala Liga Inggris pada Oktober 2007. Chelsea menang dengan skor 4-3 untuk membuka jalan ke partai final. Meski memiliki kenangan negatif, pelatih Leicester, Claudio Ranieri menilai timnya bisa mendapatkan hasil positif di laga iniu

Menurut pelatih asal Italia itu, kunci kemenangan Leicester , ketika mereka berhasil mencetak gol lebih dulu."Kami telah membuat performa fantastis melawan tim dengan organisasi yang bagus. Ini sangat sulit di menit pertama, kami harus mencari solusi lebih dulu untuk mencetak gol."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respon Cepat Chelsea

Sementara itu, pelatih Chelsea, Antonio Conte meminta respon cepat tim ketika menghadapi Leicester City. Dia meminta tim segera melupakan kekalahan dari Liverpool di ajang Premier League. Kekalahan itu terasa menyakitkan, karena kekalahan pertama Chlesea sepanjang musim ini.

"Kami sangat kecewa tentang kekalahan melawan Liverpool karena kami memberikan mereka dua gol dengan mudah. Ini menjadi kekalahan pertama musim ini, namun saya tetap melihat, tim memiliki kemauan kuat untuk bangkit," ujar Conte.

Pelatih asal Italia itu meminta tim belajar dari kesalahan ketika kalah dari Liverpool. "Pesan yang ingin saya sampaikan setelah pertandingan itu, ketika Anda telah kebobolan dua gol--karena tendangan bebas dan lemparan ke dalam-- Anda harus menaruh perhatian lebih kepada lawan."

Eks-pelatih Juventus ini menilai, Chelsea harus membayar mahal karena tidak detail memperhatikan lawan. "Itu yang terjadi dalam kasus ini ketika kami mengalami kekalahan. Namun demikian, respon kami sangat baik, dan mampu mencetak gol, kendati telat."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.