Sukses

Eks Komite Normalisasi Angkat Bicara Seputar Bursa Ketum PSSI

FX Hadi Rudyatmo mengingatkan kandidat akan keberadaan Undang-undang Nomor 34/2004.

Liputan6.com, Solo Mantan Komite Normalisasi PSSI, FX Hadi Rudyatmo, angkat bicara seputar bursa pencalonan ketua umum PSSI Periode 2016-20. Pria yang masih menjabat sebagai wali kota Solo itu menyoroti kinerja Komite Pemilihan PSSI yang telah meloloskan Pangkostrad Letnan Jenderal (Letjen), Edy Rahmayadi sebagai calon.

Seperti diketahui,  Edy menjadi satu-satunya militer aktif yang bakal bersaing dengan delapan tokoh untuk menggantikan La Nyalla Mattalitti. Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, pada Kamis (22/9/2016) siang, Rudy menegaskan bahwa anggota TNI/Polri aktif tidak boleh menduduki jabatan sipil  sesuai UU.

"Di lembaga negara, anggota TNI/Polri aktif memang harus mundur dari institusinya kalau ingin menduduki jabatan yang tak sesuai tugas dan fungsi," tutur Rudy.

Mantan Ketua Umum klub Persis Solo tersebut, merujuk pada Undang-Undang Nomor 34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Menurutnya, dalam UU tersebut dijelaskan bahwa, prajurit TNI aktif dapat menduduki jabatan sipil setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif keprajuritan.

"Aturan ini diberlakukan atau tidak oleh KP? Ini harus diperjelas dulu agar tidak ada masalah nantinya."

Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Sulawesi Utara, Jackson Kumaat berharap, ketua PSSI nantinya sebaiknya independen."Figur Ketua Umum PSSI harus merdeka dari jabatan institusi negara atau partai politik. Sosok Ketum jangan dari parpol, karena bila disangkut-pautkan dengan politik, sepak bola bisa rusak," katanya.

Jackson menambahkan, sosok PSSI-1 juga harus jelas. Misalnya saat menyampaikan target yang akan dicapai pada Asian Games 2018 mendatang. "Sebagai tuan rumah punya target di Asian Games, minimal membawa Indonesia ke semifinal. Bahkan harus berani berjanji Indonesia masuk final," ucap Jackson.

Ada sembilan calon Ketua Umum PSSI yang bertarung pada kongres 17 Oktober 2016 mendatang di Makassar. Mereka adalah Brigjen (Purn) Benhard Limbong, Djohar Arifin Husin, Edy Rumpoko, Letjen Edy Rahmayadi, Erwin Aksa, Kurniawan Dwi Yulianto, Panglima Jenderal (Purn) Moeldoko, Sarman, Tony Apriliani.

Sebelumnya, Edy mengungkapkan telah mendapat izin dari Panglima TNI AD Gatot Nurmantyo untuk maju pada pencalonan Ketum PSSI. Hal ini katakannya dalam acara ramah tamah bersama awak media akhir Agustus lalu. (Baca juga berita: Dapat Restu Panglima, Pangkostrad Siap Ramaikan Bursa Pencalonan).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini