Sukses

Atlet Renang Indah DKI Trauma Gagal Tanding di PON Jabar

DKI gagal bertanding karena terganjal regulasi.

Liputan6.com, Bandung Samara Thalia Patisiana, salah satu atlet renang indah DKI Jakarta, terpukul dengan kejadian di Gelanggang Renang UPI, Kamis, (22/9/2016). DKI gagal bertanding karena terganjal regulasi.

Masalah ini bermula ketika technical hand book (THB) renang indah mencantumkan kriteria pembatasan usia. Regulasi ini membuat salah satu atlet ibu kota, Adela Amanda Nirmala gagal bertanding karena usianya tidak sesuai kriteria yang telah ditetapkan, yakni 26 tahun.

 

Kontingen DKI mengajukan protes, mereka menganggap, panitia tidak konsisten dalam menerapkan aturan. Apalagi mereka sudah  telah mengantongi surat dari delegasi teknis.

Samara sendiri sebenarnya sudah mencium gelagat tidak beres berkaca dari pengalaman sebelumnya. Dia menyesal turun di PON setelah sebelumnya menolak tampil.

"Sebenarnya saya sudah menolak untuk turun di PON. Saya punya perasaan buruk dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. DKI sering menjadi korban seperti ini. Saya memang 'agak' terpaksa untuk datang ke sini," ucap Samara saat ditemui Liputan6.com di Hotel Regata, Bandung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kuliah Molor

Pengorbanan wanita 20 tahun ini bisa tampil di PON sangat besar. Salah satunya adalah, kuliahnya yang harus molor dari jadwal.

Dia mengaku sibuk mengurus perizinan untuk bisa memperkuat tim renang indah DKI di PON Jabar. Sebelum tampil di PON Jabar harus menemui semua orang penting di kampusnya, Lindenwood University, Saint Charles, Amerika Serikat.

Wanita kelahiran 28 Januari 1996 itu juga harus melewati ujian yang terbilang sulit. Bahkan, agar PON Jabar membuat dirinya dilarang membela tim renang indah di kampusnya hingga tahun depan."Efeknya sangat besar. Kuliah saya bisa mundur sampai 2,5 tahun. Itu karena ada beberapa kelas yang tak bisa saya ikuti," jelas Samara.

3 dari 3 halaman

Pensiun dari Renang Indah

Karena masalah di PON Jabar, dia berencana pindah ke kampus lain agar bisa lebih cepat menempuh pendidikan di jurusan Kesehatan Nutrisi Publik. Kebetulan, sistem pendidikan di AS bisa memberlakukan transfer akademik.

Samara trauma dengan kejadian di PON Jabar tahun ini. Samara memutuskan untuk pensiun dini. Bahkan, ia menegaskan akan benar-benar meninggalkan dunia renang indah.

"Saya akan pindah ke kampus yang tidak ada kegiatan renang indahnya. Saya ingin fokus menyelesaikan kuliah saja. Sekadar latihan pun saya tak mau lagi. Sudah cukup bagi saya selama 11 tahun ini," ucap Samara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini