Sukses

Lifter Lampung Raih Emas Sekaligus Pecahkan Rekor Sendiri

Viky merebut emas di kelas 66 kg putra, dengan total angkatan mencapai 798 kg

Liputan6.com, Bandung - Lifter Lampung, Viky Aryanto, memastikan medali emas PON 2016 Jawa Barat, Minggu (25/9/2016) di GOR Sabilulungan Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Selain mendapat emas, dia juga memecahkan rekor atas nama sendiri.

Viky merebut emas di kelas 66 kg putra, dengan total angkatan mencapai 798 kg. Angkatan terbaiknya pada squat hingga 307 kg, kemudian di bench press mencapai 200 kg. Lalu, angkatan Viky di dead lift menyentuh 291 kg. Angkatan itu membuat dia memecahkan rekor PON atas nama sendiri.

Sebelumnya, pada PON 2012 lalu, Viky mencetak total angkatan 305 kg. Selain memecahkan rekor pribadi, dia juga melewati rekor nasional pada Pra PON 2015 lalu di Bandung sebesar 307 kg. Begitu pula total angkatan pada pra-PON tersebut seberat 787 kilogram berhasil dilewati; menjadi 798 kg.

Dia menilai, PON menjadi ajang para lifter nasional untuk menambah jam terbang. "PON ajang yang bagus untuk lifter-lifter angkat berat, karena kejuaraan-kejuaraan angkat berat masih jarang, baik di luar negeri maupun di dalam negeri," kata Viky saat ditemui Liputan6.com, Minggu (25/9/2016).

Viky Aryanto raih emas angkat berat di kelas 66 kg

Viky menyesali, angkat berat bukan agenda cabor SEA Games dan Asian Games. Pada SEA Games 2015 lalu di Singapura, angkat berat tidak termasuk daftar cabor."(Angkat berat) di SEA Games atau Asian Games tidak dipertandingkan. Paling turun kalau ada kejuaraan di Asia," ujar atlet dari kontingen Lampung ini.

Medali perak angkat berat putra kelas 66kg terbang ke tangan Faebolo Dodo Gowasa dari Sumatera Utara. Sementara medali perunggu menjadi milik lifter Riau, Yanuaris Sihura.

Sementara itu, pelatih angkat berat Lampung, Suprayogi sempat mengajukan protes kepada panitia ketika angkatan bench press. Terdapat kesalahan pemasangan barbel sehingga menyulitkan Viky."Manajer kami langsung protes, dan barbel kambli dipasang dengan benar. Terbukti, berhasil diangkat pada kesempatan ketiga," ujar Suprayogi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini