Sukses

Sejak Awal Jatim Enggan Targetkan Juara Umum PON Jabar, Kenapa?

Saat ini, kontingen Jawa Timur dan DKI Jakarta bersaing ketat memperebutkan posisi kedua perolehan medali.

Liputan6.com, Bandung Ketua Kontingen Jawa Timur, Erlangga Satriagung, kembali menegaskan tidak pernah menargetkan juara umum pada PON Jabar 2016. Sejak awal, kontingen Jatim berusaha realistis dalam perburuan medali. 

Sejauh ini, Jatim masih berada di urutan kedua klasemen perolehan medali PON Jabar 2016. Di posisi pertama masih bercokol Jawa Barat, sedangkan di posisi ketiga menguntit kontingen DKI Jakarta.

Kontingen Jawa Timur masih menargetkan 30 sampai 35 medali emas di sisa hari penyelenggaraan PON 2016 Jawa Barat. Erlangga  juga ingin penyelenggaraan PON Jabar berjalan lebih fairplay sebelum acara penutupan berlangsung pada 29 September 2016 di Stadion Gelora Bandung Kautan Api (GBLA).

"Dari awal saja, kan ada penambahan 200 nomor di PON Jabar dari PON Riau 2012. Dari 200 penambahan nomor itu, anggap saja 100 sudah milik Jabar," ujar Erlangga saat dihubungi, Senin (26/9/2016).

"Belum lagi dari cabor reguler, ada atlet-atlet Jabar yang memang unggulan dapat medali. Kalau itu ditambah saja sudah berapa medali emas Jabar. Jadi, dari awal kami berpikir sangat sulit jadi juara umum PON kali ini. Yang paling penting bagi kami sebenarnya penyelenggaraan PON yang adil," ucapnya.

Menurut dia, sekarang yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana sisa-sisa hari penyelenggaraan PON Jabar bisa berjalan tanpa kontroversi dan kecurangan. Erlangga mengungkapkan, hampir semua kontingen PON 2016 kecewa dengan tuan rumah, karena kurangnya fairplay dalam sejumlah pertandingan. 

Terkait posisi di klasemen perolehan medali PON, Jatim bersaing ketat dengan DKI Jakarta memperebutkan peringkat kedua. Erlangga mengatakan, posisi Jatim dari peringkat kedua masih bisa digeser oleh DKI, karena perbedaan medalinya tidak banyak. "Kalaupun kami finis di peringkat kedua atau peringkat ketiga, perbedaan medalinya dengan DKI tidak akan banyak, mungkin tidak sampai lima," ujar Erlangga.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini