Sukses

PON Jabar: Paras Elok Tim Voli Putri Sulut Saingi Jabar

Graciea Suwu, Mariane Adeli, dan Desi Sri Ayu adalah sedikit dari pemain voli putri Sulut yang membuat para pria gagal di lapangan.

Liputan6.com, Jakarta Tim voli putri Sulawesi Utara harus mengakui keunggulan Jawa Barat di semifinal cabang olahraga bola voli indoor PON Jawa Barata 2016, Selasa (27/9/2016). Kalah 3-0 dari Jabar, Sulut harus puas berebut medali perunggu dengan tim voli putri Papua Barat, yang dikalahkan Jawa Timur di laga semifinal lainnya.

Meski demikian, Sulut tidak kalah segalanya dari tim voli putri Jabar, yang memang dikenal bertabur bintang dan berisi gadis-gadis cantik. Untuk urusan pesona di lapangan, Sulut juga memiliki sederet pemain putri berparas elok.

Graciea Suwu, Mariane Adeli, dan Desi Sri Ayu adalah sedikit dari nama-nama pemain voli putri Sulut yang membuat para pria gagal fokus menyaksikan pertandingan. Mereka juga tampil begitu bersemangat saat menghadapi Jabar, yang didukung ribuan suporternya di GOR Sabilulungan Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

"Tekanan dari suporter lawan tidak mengganggu performa tim kami, justru menguji mental kita jadi lebih baik. Aku kan juga baru pertama tampil di PON, jadinya enggak masalah sih, bagus buat melatih mental juga," kata Graciea saat ditemui Liputan6.com seusai pertandingan melawan Jabar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tekuni Voli Sejak SD

Sulut membuat kejutan dengan menyingkirkan tim voli putri DKI Jakarta di perempat final PON Jabar. Namun, bagi pevoli berusia 20 tahun ini, keberhasilan tim voli putri Sulut merupakan hasil latihan selama tiga bulan sebelumm berkiprah di PON Jabar.

"Dari awal kami merasa tidak lebih buruk dari DKI. Selama kita berusaha yang terbaik, pasti ada hasilnya. Bola itu bundar. Dari awal target Sulut bawa pulang medali dari voli indoor putri PON Jabar," ujar mahasiswi semester lima di Trisaksi kampus A, Jakarta ini.

Graciea mengaku main voli sejak kelas 6 SD, namun mulai serius dengan masuk klub saat SMP. Pemilik nomor punggung 9 di Sulut ini berharap PON menjadi ajang pencarian bibit-bibit sebelum bisa tampil di Proliga atau tim nasional voli Indonesia.

"Teman mama ngajak main voli, aku dibilang punya potensi, akhirnya ya sudah terus sampai sekarang. Tahun lalu enggak main di Proliga, dua tahun lalu sempat di Pertamina, tapi enggak masuk 12 pemain. Kalau tahun lalu aku cedera," ucap gadis kelahiran Jakarta ini.

3 dari 3 halaman

Desi Sri Ayu

Sementara itu, rekan setim Graciea, Mariane Adeli, juga memiliki pesona menawan saat berkostum voli putri Sulut di PON Jabar. Gadis yang akrab disapa Ane ini masih berstatus pelajar SMA, namun permainannya cukup mengesankan hingga mampu membawa Sulut ke semifinal.

Graciea dan Ane sendiri sama-sama tinggal di Bekasi, namun mencoba menimba pengalaman dengan memperkuat Sulut di PON Jabar. Lain halnya dengan Desi Sri Ayu, pemain bernomor 11 tim voli putri Sulut, yang ternyata berasal dari Bandung.

Desi, yang berusia 19 tahun ini diketahui sudah bekerja di TNI Angkatan Darat. Kendati tidak membela tanah asalnya, Jabar, Desi berusaha membuktikan diri selama PON kali ini dan hasilnya Sulut mampu melaju hingga empat besar, meski awalnya banyak yang meragukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.