Sukses

2 Gubernur Bakal Bersaing di Ajang Balap Sepeda Dunia

Beberapa pejabat pemerintah dan kepolisian akan ikut serta di GFNY Indonesia.

Liputan6.com, Lombok- Ratusan pembalap sepeda dipastikan akan mengikuti event balap sepeda internasional, Minggu 2 Oktober 2016 mendatang, di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dari 600 peserta yang bakal berpartisipasi dalam acara bertajuk Gran Fondo New York (GFNY) ini, 200 di antaranya adalah peserta asing dari 32 negara.

Peserta asing ini berasal dari Amerika, Kanada, Korea, Tiongkok, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Australia, Indonesia, Selandia Baru, Thailand, Norwegia, Denmark, Polandia, Jerman, Inggris, Belanda, Prancis, Italia dan beberapa negara lain.

Menurut Tenne Permatasari, Team Leader GFNY Indonesia, dari jumlah peserta sebanyak itu, ada beberapa pejabat pemerintah dan kepolisian yang akan ikut dalam lomba ini. Di antaranya Gubernur NTB Dr TGH M. Zainul Majdi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda dan Wakil Kapolda NTB, Kapolres Serdang Bedagai dan Tanjung Balai.

"Ada juga Presdir Newmont, termasuk Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari juga sudah datang," kata Tenne kepada Liputan6.com.

"Gubernur NTB malah akan ikut di race 180 km. Sedangkan Pak Ganjar (Gubernur Jateng) hanya ikut di 80 km," imbuhnya.

Dijelaskan Tenne, para peserta GFNY Indonesia hampir semuanya yang punya hobi balap sepeda, bukan atlet profesional. Batas usia peserta paling muda adalah 18 tahun. "Usia maksimal tidak kami batasi. Peserta yang paling tua mungkin dari Australia, 59 tahun. Tapi, dia masih kelihatan segar dan siap mengikuti lomba," kata Tenne.

Di ajang gowes internasional itu, peserta bakal menggunakan chip timing untuk mengecek catatan waktu dan menentukan pemenangnya. Panitia akan memberi hadiah bagi pemenang berupa uang tunai dan sepeda.

"Untuk juara pertama 20 juta rupiah, kedua 10 juta rupiah, dan ketiga 6 juta rupiah," ujar Tenne.

GFNY Indonesia merupakan rangkaian  balap sepeda seri dunia (World Series). Puncak kejuaraannya, akan diadakan di New York, Amerika Serikat, pada 21 Mei 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini