Sukses

Asprov Jatim Minta PSSI Jamin Netralitas Kongres di Makassar

Tempat Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI masih menjadi perdebatan antara PSSI dan Kemenpora.

Liputan6.com, Jakarta - Tempat Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2016-2020 masih menjadi perdebatan antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Hingga saat ini, PSSI masih berharap Kongres Pemilihan pada 17 Oktober mendatang digelar di Makassar. Namun, Kemenpora hanya merekomendasikan Kongres Pemilihan itu dilangsungkan di Yogyakarta yang dianggap netral.



Menyikapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur, Bambang Pramukantoro meminta pemerintah tidak memaksakan kehendak untuk memindahkan lokasi Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI di Yogyakarta.

Dia juga percaya bahwa PSSI bisa menjamin pelaksanaan kongres di Makassar  berlangsung netral dan aman bagi seluruh peserta.

"Kongres PSSI akan menjadi titik awal perubahan untuk perbaikan sepak bola nasional," kata Bambang melalui keterangan tertulis di Jakarta, kemarin.

Enam kandidat melakukan debat terbuka jelang pemilihan Ketua Umum PSSI 2016-2020 di Hall  SCTV Tower, Jakarta, Selasa (4/10/2016). Rencananya, pemilihan Ketua Umum PSSI akan dilaksanakan  pada 17 Oktober mendatang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bambang melanjutkan, seluruh pihak harus berpijak pada pelaksanaan Kongres PSSI yang telah disepakati, termasuk calon pengurus dapat memahami keinginan pemerintah terhadap reformasi dan tata kelola sepak bola yang lebih baik.

"Berikan kepercayaan kepada PSSI agar kongres nantinya dapat menghasilkan kepengurusan yang diharapkan oleh pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia," ucap Bambang.
     
Dia juga mengimbau pemilik suara (voter) tidak salah memilih figur yang dipercaya dapat membawa perubahan sepakbola menjadi lebih baik.

"Momentum bangkitnya sepak bola Indonesia adalah sekarang, sehingga Kongres PSSI harus terlaksana karena energi dari seluruh stakeholder sepakbola sudah terkuras untuk persiapan kongres ini," katanya. (Antara)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini