Sukses

Mantan Juara Dunia M Rachman Kembali Naik Ring

Muhammad Rachman bakal tampil pada perebutan gelar Sabuk Emas Presiden RI.

Liputan6.com, Jakarta Mantan juara dunia tinju kelas terbang mini versi IBF dan WBA, Muhammad Rachman, kembali naik ring. Petinju asal Merauke itu akan berhadapan dengan eks juara WBO Asia, Oscar Raknafa, Jumat (28/10.2016). 

Kedua petinju akan tampil pada perebutan Sabuk Emas Presiden RI di Balai Saribini, Jakarta. Ini merupakan pertandingan pertama Rachman setelah kalah dari petinju Thailand, Thailand, Thammanoon Niyomtrong, 5 Maret 2015 lalu. Saat itu, The Rock Breaker dinyatakan kalah angka mutlak. 

"Kami harapkan sabuk emas ini bisa ditonton oleh R1 Presiden Joko Widodo. Kami akan berikan replika sabuk emas pada Bapak Presiden dan sarung tinju yang akan ditandatangani beliau sebagai pertanda kalau event ini akan digelar lagi tahun depan," kata Promotor Sabuk Emas Presiden RI, Yance Rahayaan.

Yance Rahayaan (kiri), promotor Sabuk Emas Presiden RI (Liputan6.com/Risa Kosasih)

Acara jumpa pers digelar di Balai Sarbini, Plaza Senayan, Jumat (14/10/2016). Selain Yance, promotor Mintarjo Aming serta penata tanding Syarifudin Lado juga turut ambil bagian dalam ajang ini. Hadir pula Ketua Federasi Tinju Profesional Indonesia (FDPI), Neneng A Tuty dan Ketua Panitia, Cosmas E. Refra. 

M Rachman (43) bakal tampil mewakili Merah Putih Boxing Blitar sedangkan Oscar dari Sasana Sasando Boxing Camp Tangerang. Yance mengatakan, M. Rahman akan mendapat bayaran tampil sebesar Rp 50 juta. Sedangkan Oscar mendapat bayaran Rp 40 juta untuk menghormati prestasinya di ajang internasional.

"Itu bayaran terbesar untuk tingkat nasional, lebih dari standar petinju lokal sekalipun dia pernah juara dunia. Untuk partai tambahan ada Rp 7,5 juta dalam 8 ronde," kata Yance.

Ke depannya, kata dia, Sabuk Emas Presiden RI ini akan digelar kembali dengan banyak kelas yang dipertandingkan. Bahkan, sebelum pertandingan utama dilakukan terlebih dahulu dilakukan audisi.

Audisi diharapkan menjadi wadah bagi petinju untuk menambah terbang seiring dengan minimnya kejuaraan tinju di Indonesia. Dengan begitu FDPI mendapat kesempatan untuk mengorbitkan petinju berbakat.

"Pertandingannya juga tidak hanya diramaikan oleh petinju tanah air, namun kedepan akan melibatkan petinju Internasional," kata Yance.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.