Sukses

Rossi Punya Rapor Merah di MotoGP Malaysia

Rossi juga punya kenangan buruk di MotoGP Malaysia saat terlibat perseteruan dengan Marquez.

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin ada perasaan emosional ketika Valentino Rossi tiba di Malaysia untuk tampil di seri ke-17 MotoGP 2016. Ini tidak hanya soal kegagalannya merebut gelar kesepuluh di musim lalu, tapi juga tentang rekor buruknya selama mengaspal di Sirkuit Internasional Sepang.

Balapan seri ke-17 di MotoGP Malaysia bisa dikatakan sebagai penentuan buat Rossi. Karena satu kesalahan saja dapat membuat persaingannya dengan Jorge Lorenzo di posisi runner up MotoGP 2016 makin sengit.

Masalahnya, Rossi punya rapor merah di MotoGP Malaysia. Apalagi Rossi diketahui merupakan pembalap yang memiliki ciri-ciri susah untuk melupakan kegagalan alias gagal move on. Itu bukan sekadar wacana belaka. Dalam kurun lima musim terakhir The Doctor selalu gigit jari lantaran tidak mampu memenangkan balapan di Sepang.

Bisa jadi, kecelakaan hebat yang menimpa Marco Simoncelli pada 23 Oktober 2011, jadi salah satu alasan mendasar mengapa Rossi selalu gagal menaklukkan Sepang. Sehingga tak salah jika ada yang menyebut, sirkuit yang memiliki panjang 5,5 km itu merupakan arena pacuan kuda yang angker buat pembalap Movistar Yamaha tersebut.

Fakta bahwa Malaysia angker buat Rossi semakin nyata terlihat ketika ia dikenakan hukuman penalti atau memulai balapan dari posisi ke-20 di seri terakhir MotoGP 2015 di Valencia. Ini terjadi lantaran ia terbukti bersalah menendang Marc Marquez. Alhasil, ketika itu, peluangnya merebut gelar kesepuluh sepanjang kariernya di ajang balap kuda besi pun melayang ke tangan Jorge Lorenzo.

Berikut rapor merah Rossi di lima musim terakhir tampil di MotoGP Sepang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Musim 2011

Rossi mengalami periode buruk setelah memutuskan pindah dari tim Yamaha ke Ducati pada 2011. Ia tercatat tiga kali gagal menyelesaikan balapan di Jepang, Australia, dan Valencia. Akibatnya ia terdampar di peringkat ketujuh dengan raihan 139 poin.
Tapi di luar kegagalan Rossi ada kejadian menakutkan ketika pembalap tampil di Malaysia. Ya, pemilik nomor 46 adalah juara bertahan di Sirkuit Sepang setelah ia merebut podium pertama pada musim 2010.

Awalnya balapan berjalan seperti biasa, namun memasuki lap kedua Marco Simoncelli kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari motornya. Di saat bersamaan Colin Edwards dan Rossi yang tepat berada di belakangnya sulit untuk menghindari kecelakaan tersebut.

Akibatnya kedua pembalap itu menabrak joki berambut kriwil dengan motornya.
Tim medis gagal menyelamatkan nyawa Simoncelli dan balapan seri 17 itu pun akhirnya dihentikan oleh Race Direction. Rossi yang saat itu masih terlihat shock dengan kematian rekan senegaranya gagal mempertahankan podium pertama di Negeri Jiran.

3 dari 6 halaman

2. Musim 2012

Saat itu kalender MotoGP mengalami perubahan. MotoGP Malaysia, yang biasanya menempati seri ke-17 bertukar tempat dengan Australia (16). Namun demikian, peristiwa menakutkan di musim sebelumnya masih menggelayuti pikiran Rossi.

Saat itu balapan berlangsung dalam kondisi basah, dan Rossi berada di gird keempat (posisi ke-11). Namun di awal balapan ia sukses melahap enam pembalap sekaligus sampai akhirnya bertahan di urutan kelima.

Setiap putaran terus dilalui para pembalap dan posisi The Doctor kian merosot ke urutan kesembilan. Tepat di lap 14 balapan dihentikan lantaran hujan deras mengguyur Sirkuit Sepang. Selama 15 menit para pembalap istirahat di paddock sebelum akhirnya Race Direction melanjutkan balapan. Sayangnya, posisi Rossi tak berubah dan dia harus puas menempati urutan kelima.

4 dari 6 halaman

3. Musim 2013

Setelah dua musim tak mendapatkan hasil yang memuaskan bersama tim Pabrikan Ducati. Rossi pun kembali ke Yamaha pada 2013. Penikmat MotoGP di seluruh dunia menyambut baik kedatangan sang pembalap fenomenal tersebut.

Tapi saat itu dewi keberuntungan belum berpihak kepada Rossi. Dan ia lagi-lagi gagal mendapatkan podium di Malaysia untuk kedua kalinya secara berturut-turut setelah hanya mampu menempati urutan keempat.

Boleh dikatakan, itu merupakan musim terburuk Rossi sejak ia membela tim Garpu Tala. Sebab mantan kekasih Linda Morselli hanya mampu mendapatkan podium pertama sebanyak satu kali dari 18 putaran.

5 dari 6 halaman

4. Musim 2014

Pada tahun keduanya bersama Yamaha setelah kembali dari Ducati, Rossi mulai terbiasa menunggangi YZR M1. Ketika tampil di Sepang, pembalap kelahiran Tavullia itu membawa modal kemenangan di MotoGP Australia.

Kans Rossi mengakhiri puasa kemenangan di Malaysia sebenarnya sudah terlihat ketika Cal Crutchlow (memimpin) keluar dari balapan. Rossi pun mengambil alih dan ia mampu mempertahankan posisinya dari kejaran Marc Marquez.

Sayangnya, satu kesalahan fatal dilakukan Rossi ketika ia melakukan manuver yang melebar di tikungan terakhir. Marquez pun mengambil kesempatan emas itu untuk merebut kemenangan. Rossi harus puas berada di urutan kedua.

6 dari 6 halaman

5. Musim 2015

Musim lalu merupakan ajang balap roda dua yang paling menegangkan. Di mana ada tiga pembalap yang berpeluang untuk merebut gelar juara, yakni Marc Marquez, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.

MotoGP Malaysia bisa dikatakan sebagai penentuan gelar di musim lalu. Dan Rossi yang merasa terpojokkan oleh duo Spanyol mulai menebar ancaman kepada Marquez dan Lorenzo dengan menyebut jika mereka bersekongkol.

Psywar yang dilakukan Rossi ternyata tidak ditanggapi oleh kedua pembalap. Rossi malah terpancing emosi ketika Marquez seperti mengajak berduel di lintasan balap, sampai akhirnya The Doctor kehilangan kesabaran dan menendangnya. Dan ia sukses merebut podium kedua (tapi masih puasa kemenangan di Malaysia).

Seusai balapan Race Direction menggelar pertemuan dan disepakati jika Rossi harus disetrap (hukum) lantaran terbukti bersalah menendang Marquez. Ia pun terpaksa memulai balapan seri terakhir di Valencia dari posisi belakang.

(David Permana)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini