Sukses

Kisah 20 Tahun Wenger di Arsenal, Antara Sayang dan Bosan

Rincian rapor Wenger di Arsenal adalah 651 kemenangan, 264 seri, dan 219 kalah.

Liputan6.com, London - Bicara Arsenal, pikiran semua orang tentu akan langsung tertuju pada Arsene Wenger. Itu karena Wenger sudah mengarungi petualangan bersama Arsenal selama 20 tahun. Baik suka maupun duka adalah momen yang sudah dinikmati Wenger.

Pada Agustus 1996, Arsenal sempat kebingungan mencari pelatih kepala baru setelah memecat Bruce Rioch. Posisi Rioch tak bisa dipertahankan setelah terlibat perselisihan dengan manajemen terkait soal transfer. Untuk sementara, mereka menugaskan Stewart Houston dan Pat Rice guna menangani tim.

Saat itu, sosok yang santer dikabarkan menjadi suksesor Rioch adalah Johan Cruyff. Secara tiba-tiba, nama Wenger yang saat itu tengah menukangi Nagoya Grampus Eight muncul ke permukaan. Tepat pada 22 September 1996, Wenger diumumkan secara resmi sebagai pelatih Arsenal.

"Alasan utama saya datang ke sini adalah karena saya mencintai sepak bola Inggris. Saya suka semangat permainan di sini. Di Arsenal, saya menyukai ambisi klub dan potensinya," kata Wenger saat baru diperkenalkan sebagai pelatih Arsenal.

Bicara prestasi, Arsenal sempat melewati masa kejayaan bersama Wenger. Itu ketika Arsenal mampu menyabet gelar Liga Inggris 1997/1998, 2001/2002, dan 2003/2004. Jika ditotal secara keseluruhan, sudah 15 gelar yang diraih Wenger bersama Arsenal.

Untuk klub sebesar Arsenal, jumlah itu memang tak terlalu fantastis. Apalagi, mereka sudah paceklik gelar liga sejak terakhir kali menang pada 2003/2004. Namun, Wenger tetap layak disebut sang legenda karena kontribusinya yang begitu besar untuk Arsenal.

Arsene Wenger memamerkan trofi Liga Inggris yang dimenangkan Arsenal pada 2003/2004. (ESPN)

Tim Konsisten

Memang bukan dari segi prestasi yang mencengangkan, namun Wenger mampu membawa tingkat kestabilan tinggi di Arsenal. Sekadar catatan, Arsenal menjadi satu-satunya klub Inggris yang tak pernah absen tampil di Liga Champions sejak 1998/1999.

Hebatnya, Wenger yang merupakan sarjana elektro itu melakukan hal tersebut tanpa mendapatkan dukungan finansial yang mumpuni. Seperti diketahui, Arsenal bukan klub yang loyal membelanjakan uangnya untuk membeli pemain berkualitas.

Lebih hebatnya lagi, Wenger juga menjadi sosok yang berkontribusi penting dalam kestabilan finansial klub. Ia tak jarang memberikan pendapatan besar untuk Arsenal dari hasil penjualan pemain. Itu karena Wenger memiliki keahlian khusus mengasah bakat-bakat muda untuk mengeluarkan kinerja terbaiknya.

Beberapa pemain yang masuk dalam daftar penjualan terbaik Arsenal di era Wenger adalah Cesc Fabregas, Thomas Vermaelen, Marc Overmars, Emmanuel Adebayor, hingga Robin van Persie. Para pemain itu dibeli dengan harga murah, tapi penjualan mereka mampu menghasilkan laba besar untuk Arsenal.

Cesc Fabregas saat masih berkostum Arsenal. (AFP PHOTO / GLYN KIRK)

Menanti Keputusan

Kini, Arsenal sedang dihadapkan pada situasi di mana mereka harus memutuskan soal kelanjutan Wenger. The Profesor sudah melewati 20 tahun kariernya bersama Arsenal. Kontraknya di Emirates Stadium pun akan berakhir pada 30 Juni 2017.

Hingga kini, belum ada pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak Wenger. Meski berulang kali pria berusia 67 tahun itu menyatakan kesetiaannya kepada Arsenal, klub justru menyebut perpanjangan kontrak Wenger bukan prioritas.

"Kami sadar dengan semua kontribusi Wenger untuk klub selama 20 tahun terakhir. Kami juga yakin ia masih mampu membawa kami ke depan. Namun fokus kami sekarang adalah mempertahankan performa positif dan bertarung memperebutkan trofi. Kami akan bicara soal kontrak Wenger pada waktu yang tepat," kata Presiden Arsenal, Chips Keswick.

Bisa dilihat bahwa The Gunners masih bingung dengan keputusannya soal Wenger. Di satu sisi, mereka ingin mempertahankan Wenger yang mampu memberikan kestabilan di berbagai faktor.

Namun, di sisi lain Arsenal juga ingin perubahan dengan kehadiran pelatih baru yang mampu memberikan gelar di setiap musim.

Wenger saat ini tengah dikaitkan dengan timnas Inggris. Meski berulang kali menolak, banyak yang meyakini timnas Inggris akan menjadi pilihan pertamanya saat kontraknya bersama Arsenal berakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini