Sukses

FIFA Larang Bunga Poppy 'Mekar' dalam Duel Inggris Vs Skotlandia

Timnas Inggris akan berhadapan dengan Skotlandia pada babak kualfiikasi Piala Dunia 2018.

Liputan6.com, Jakarta Pekan depan, Inggris akan berhadapan dengan Skotlandia pada lanjutan babak kulaifikasi Piala Dunia 2018. Kebetulan duel ini bertepatan dengan salah satu hari paling bersejarah di Britania, yakni Armistice Day yang jatuh pada, Jumat, 11 November 2016.

Dua hari berikutnya (13/11/2016), negara-negara yang tergabung dalam Britania Raya juga memperingati Remembrance Day. Kedua hari besar ini diperingati untuk mengenang pahlawan yang gugur selama perang dunia I dan II. Selama memperingati kedua hari besar itu, warga Inggris, Skotlandia, dan, Wales biasanya ramai-ramai mengenakan simbol bunga Poppy.

Namun tidak demikian dengan para pemain yang akan tampil pada pertandingan Inggris Vs Skotlandia. Sebab otoritas sepak bola dunia FIFA melarang hal tersebut. Seperti dilansir The Sun, FIFA menganggap simbol bunga Poppy tergolong politis yang tidak boleh menempel pada kostum para pemain seperti layaknya pesan komersil maupun pesan yang berbau agama. 

Lima tahun lalu, FIFA juga mengeluarkan larangan yang sama saat Inggris bertemu dengan Spanyol pada laga persahabatan yang bertepatan dengan dua hari bersejarah Britania itu. Perdana Menteri Inggris, David Cameron, dan Presiden FA, Prince William lalu menghubungi FIFA dan meminta agar para pemain Inggris diizinkan mengenakan bunga opium dan pita hitam.

FIFA melunak. Mereka mengizinkan hal itu, tapi hanya saat lagu kebangsaan Inggris berkumandang saja. Namun pemerintah Inggris dan FA kembali mendesak sampai akhirnya mengizinkan para pemain Inggris mengenakannya selama pertandingan.

Salah seorang veteran perang Inggris, Simon Weston, mendesak agar FA mengabaikan larangan FIFA. Menurutnya, lebih baik timnas Inggris dan Skotlandia didenda daripada mengorbankan hari peringatan terhadap para veteran-veteran perang itu. 

"FA Skotlandia dan Inggris harus berdiri dan mengeluarkan pendapatnya," katanya seperti dilansir Mirror.

"Kedua negara itu sama-sama ambil bagian pada perang dunia dan harus bersikap. Mereka harus membayar denda yang diberikan kepada mereka. Ini bukan gerakan politik," beber Simon.

Sejauh ini, belum ada komentar dari pemerintah Inggris maupun FA. Bahkan seperti dilansir The Sun, FA sepertinya tidak akan melawan larangan dari FIFA. Mereka tidak ingin dijatuhi denda gara-gara mengizinkan pemain mengenakan simbol tersebut.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.