Sukses

Ancaman Rekor Buruk di Piala AFF Hantui Timnas Indonesia

Bila kalah dari Singapura, Skuat Garuda bakal menciptakan rekor buruk selama berlaga di Piala AFF sejak 1996.

Liputan6.com, Manila - Timnas Indonesia wajib menang melawan Singapura di Rizal Memorial Stadium, Manila, Jumat (25/11/2016) pada laga terakhir Piala AFF Grup A. Skuat Garuda --juluka Timnas Indonesia-- berada dalam posisi genting.

Tim besutan Alfred Riedl itu berada di posisi buncit dalam klasemen Grup A dengan mengemas satu poin, sama seperti yang dikumpulkan Singapura. Hanya saja, The Lions (julukan Singapura) berada di posisi ketiga karena unggul selisih gol.

Andai meraih kemenangan, Indonesia harus melihat hasil pertandingan Thailand melawan Filipina. Andai Filipina bisa mengalahkan Thailand, maka Timnas Indonesia dipastikan tersingkir dari Piala AFF 2016.

Bila kalah atau imbang dari Singapura, Skuat Garuda bakal mencatatkan rekor buruk sejak berlaga di Piala AFF sejak 1996. Bila hanya meraih satu atau dua poin, maka catatan buruk Timnas Indonesia di Piala AFF, yakni mencatatkan poin terendah di babak penyisihan grup.

Sejak 1996, poin terendah Indonesia di Piala AFF, yakni empat. Selain itu, Skuat Garuda juga bisa mencatatkan rekor buruk dalam tiga even Piala AFF secara beruntun, yakni gagal lolos ke babak semifinal.

Andik Vermansah, Timnas Indonesia. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Sebelum Piala AFF 2016, Indonesia gagal melangkah ke babak semifinal pada 2014 dan 2012. Dalam dua even Piala AFF tersebut, Skuat Garuda hanya mengemas empat poin.

Evan Dimas dan kawan-kawan juga punya catatan buruk saat melawan Singapura. Indonesia baru sekali menang melawan Singapura dari tujuh pertandingan di Piala AFF.

Selain itu, lini pertahanan Timnas Indonesia juga menjadi sorotan. Sudah enam gol bersarang di gawang Garuda yang dikawal Kurnia Meiga. Bek tengah Timnas Indonesia, Yanto Basna juga tercatat melakukan dua kesalahan yang berujung gol ke gawang Kurnia Meiga.

Kini, Indonesia hanya berharap pada tuah Stadion Rizal Memorial. Stadion ini punya kenangan manis untuk Skuat Garuda. Indonesia pesta kemenangan di Stadion Rizal Memorial saat memenangkan medali emas SEA Games 1991 setelah mengalahkan Thailand.

Pelatih timnas Indonesia Alfred Rield (kedua kiri) membantu Zulham Malik Zamrun berdiri disaksikan Rizki Pora (kiri) saat latihan di lapangan 1, komplek stadion My Dinh, Hanoi, Minggu (23/11). (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

Kabar bagus lainnya untuk Indonesia, saat ini Singapura tengah berada dalam krisis kepercayaan diri. Selain belum mencetak gol, total 9 pertandingan internasional terakhirnya, Singapura hanya sanggup meraih satu kemenangan dan itupun saat menghadapi Kamboja.

Namun Alfred Riedl tak mau melihat statistik dan mengabaikan ancaman rekor buruk Timnas Indonesia. Dia lebih memilih untuk mewaspadai Singapura.

"Kami sekarang mengantongi satu poin dan sangat sulit bagi kami untuk melaju ke babak berikutnya. Peluang kami semakin kecil, tapi dari kekuatan tim dan permainannya, Thailand lebih favorit melawan Filipina dan pertandingan kami lawan Singapura peluangnya 50:50," beber pelatih asal Austria tersebut.  

"Kami akan melakukan beberapa hal untuk memenangkan laga, tapi pertama kami harus menganalisis bagaimana mereka bermain. Saya pikir terlalu cepat untuk berbicara taktik yang akan kami pakai untuk pertandingan Jumat nanti," kata Riedl mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini