Sukses

3 Penyebab Singapura Keok Meski Sempat Unggul atas Indonesia

Singapura harus menyerah dengan skor 1-2 dari Indonesia di laga terakhir Grup A Piala AFF 2016.

Liputan6.com, Jakarta Singapura harus menerima kenyataan pahit gagal melaju ke babak semifinal Piala AFF 2016. Langkah The Lions--julukan timnas Singapura-- terhenti setelah di laga pamungkas Grup A menyerah 1-2 atas Indonesia, Jumat (25/11/2016).

Hasil ini terasa menyakitkan bagi pasukan V Sundramoorthy. Sebab mereka sempat memimpin di babak pertama. Gol cantik Khairul Amri pada menit ke-27 membuat Timnas Singapura unggul 1-0 atas Tim Merah Putih. 

Namun kemenangan di depan mata buyar setelah Indonesia melesakkan dua gol di babak kedua. Andik Vermansyah menyamakan kedudukan pada menit ke-62 dan Stefano Lilipaly mengubah kedudukan menjadi 2-1 pada menit ke-85.

Hasil ini membuat Singapura harus terkubur di dasar klasemen Grup A dengan 2 poin. Sedangkan Indonesia berada di urutan kedua dengan koleksi 4 poin. Satu tim lagi yang melaju ke semifinal adalah juara grup Thailand.

Media Singapura, todayonline.com, berusaha menganalisa faktor yang menyebabkan The Lions gagal mempertahankan keunggulannya. Setidaknya ada tiga yang menjadi pemicu kekalahan Singapura, berikut rinciannya:

Buang Peluang

Buang Peluang
Menghadapi Indonesia, Singapura mengubah sedikit gaya bermainnya. Meski masih disiplin dalam bertahan dengan menumpuk banyak pemain di lini belakang, Singapura dalam laga ini sebenarnya dianggap lebih berani keluar untuk menyerang. Terbukti, The Lions berhasil mencetak gol cantik lewat Khairul Amri pada menit ke-27. '

Selain itu, Singapura juga punya sederet peluang yang berpotensi gol. Salah satunya tercipta hanya beberapa menit sebelum turun minum. Namun Khairul Amri menendang bola tepat ke arah Kurnia Meiga sehingga mudah dipatahkan.

Rekan setimnya, Hariss Harun and Safuwan Baharudin, juga menyia-nyiakan peluang saat Indonesia sudah menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Sementara sebagian besar bola-bola mati yang didapat juga tidak mampu dimaksimalkan. Dan pada akhirnya, Indonesia berhasil menghukum Singapura dengan skor 2-1.

Barisan Pertahanan Lengah

Singapura dikenal punya pertahanan yang kokoh. Terbukti, sebelum bertemu Indonesia, The Lions baru kebobolan satu kali. Singapura bahkan berhasil menahan imbang Filipina 0-0 meski sejak menit 35 hanya diperkuat 10 pemain.

Kokohnya pertahanan Singapura terhenti oleh dua momen krusual. Andik Vermansyah yang berdiri tanpa pengawalan berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan voli. Sedangkan Boaz Solossa yang seharusnya mendapat pengawalan ketat malah diberi ruang mempermainkan bola dan mengirimkannya ke Stefano Lilipaly yang juga tanpa pengawalan di kotak penalti Singapura. Kesalahan yang sama terjadi saat Singapura bertemu dengan Thailand di laga sebelumnya. Saat itu, pertahanan kokoh The Lions tembus di menit-menit akhir pertandingan.

Telat Ganti Pemain

Pelatih Singapura, V. Sundramoorthy, juga dianggap tidak kreatif dalam mempersiapkan komposisi pasukannya. Pada Piala AFF 20116, Sundram hanya melaukan satu perubahan dari penampilan pertama melawan Thailand, yakni dengan memasukkan Yasir Hanapi menggantikan Juma'at Jantan. Dia tampil baik di babak pertama, tapi merosot di babak kedua.

Di laga pamungkas Grup A yang berlangsung di Rizal Stadium Memorial, Indonesia yang tertinggal 0-1 di babak I, melakukan tiga pergantian hingga menit ke-78. Pelatih Alfred Riedl memasukkan Manahati Lestusen, Zulham Zamrun, dan Ferdinand Sinaga. Hasilnya, kehadiran tiga pemain ini membuat permainan Indonesia pun lebih agresif.

Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan skuat Singapura. Pergantian pertama di tim The Lions terjadi pada menit ke-76. Sedangkan dua pergantian lainnya, baru dilakukan pada menit ke-84 dan 91. Akibatnya masuknya Shafiq Ghani dan Gabriel Quak sudah terlambat karena Indonesia sudah berbalik unggul dengan skor 2-1.

Dan masih dipertanyakan, kenapa playmaker kreatif Shahdan Sulaiman dan striker tajam Sahil Suhaimin tidak dimainkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini