Sukses

Kisah Masa Suram Bintang MU Bersama Dortmund

Ini terjadi ketika Mkhitaryan menjalani musim keduanya di Borussia Dortmund pada 2014/15.

Liputan6.com, Manchester - Bintang Manchetser United, Henrikh Mkhitaryan menceritakan masa-masa suramnya saat masih dilatih Jurgen Klopp. Ini terjadi ketika Mkhitaryan menjalani musim keduanya di Borussia Dortmund pada 2014/15.

Pada musim tersebut, Dortmund sempat berada di papan bawah Bundesliga. Mkhitaryan yang notabennya salah salu gelandang terbaik di Eropa itu tidak bisa berbuat banyak untuk Dortmund.

Gelandang Timnas Armenia itu hanya mampu mencetak tiga gol dari 28 penampilan di Bundesliga. Bahkan, Mkhitaryan hanya menyumbang tiga assists dari 45 peluang yang berhasil dibuatnya.

"Itu merupakan periode yang sangat sulit bagi saya. Musim kedua di Dortmund seperti bencana, tidak hanya bagi saya, tapi juga klub merasakannya. Kami kehilangan banyak poin dan saya merasa seperti kehilangan hoki," katanya, dikutip dari Metro.

Mkhitaryan sempat galau di musim keduanya bersama Borussia Dortmund. (AFP/Patrik Stollarz)

"Tidak hanya kesulitan mencetak gol, saya juga susah membuat assists. Saya sempat berpikir kalau saya tidak seperti biasanya. Saya mendapat tekanan hebat karena saya didatangkan dengan uang yang banyak," ucap Mkhitaryan menambahkan.

Pria berusia 27 tahun tersebut mengaku sempat galau melihat performa buruknya bersama Dortmund yang masih dilatih Klopp. Bahkan, Mkhitaryan sempat mengurung diri di apartemen pribadinya.

"Di apartemen saya yang berada di Dortmund, saya hanya berpikir seorang diri. Bahkan, saya sering tidak keluar kamar untuk makan malam," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mkhitaryan Bangkit

Namun, masa-masa suram Mkhitaryan berakhir pada 30 Juni 2015, ketika Klopp memutuskan angkat kaki dari Signal Iduna Park. Manajemen Dortmund menunjuk Thomas Tuchel untuk menggantikan Klopp.

"Tapi, jalur nasib seseorang itu sangatlah menarik. Manajer baru, Thomas Tuchel datang ke Dortmund sebelum musim ketiga saya. Dia mengubah segalanya dalam nasib saya," ucapnya.

"Dia mendatangi saya dan berkata: 'Dengar, saya ingin mendapatkan semua kemampuan yang Anda punya.' Mendengar ucapannya, saya hanya tersenyum dan tertawa. Sebab, saya pikir dia hanya membuat saya merasa tenang saya. Bahkan, saya sempat meragukan perkataannya itu," kata Mkhitaryan.

Namun, mantan pemain Shakhtar Donetsk tersebut malah terkejut dengan ucapan kedua Thomas Tuchel. Ucapan sang pelatih kali ini membakar semangat Mkhitaryan.

"Dia menatap saya sangat serius dan berkata: 'Micki, Anda bakal menjadi bintang besar'. Oke, ucapannya itu sangat berarti untuk saya. Setelah itu, saya punya pikiran yang sama dengannya, menjadi bintang besar," ucapnya mengakhiri.

Bersama Tuchel, Mkhitaryan menjadi gelandang paling kreatif Dortmund musim 2015/16. Dia menciptakan 82 peluang, 15 di antaranya berhasil menjadi gol. Mkhitaryan juga mencatatkan 11 gol dari 31 penampilan di Bundesliga.

Henrik Mkhitaryan bangkit setelah Dortmund dilatih Thomas Tuchel. (AFP/Patrik Stollarz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.