Sukses

Menanti Final Timnas Indonesia di Piala AFF Setelah 6 Tahun

Timnas Indonesia terakhir kali tembus final Piala AFF pada 2010.

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia selalu menjadi lawan yang diperhitungkan setiap kali mengikuti Piala AFF. Sejak masih bernama Piala Tiger, kehadiran Merah Putih selalu dinanti.

Sayang, negara dengan penduduk terbesar di Asia Tenggara ini belum juga meraih juara di ajang ini. Padahal, timnas Indonesia sudah empat kali merasakan laga final yaitu pada 2000,2002,2004 dan 2010. Semuanya gagal karena kalah oleh lawan-lawan di final.

Pada laga final Tiger Cup 2000, Timnas Indonesia dihajar Thailand 1-4 di laga final yang berlangsung di Stadion Rajamangala, Thailand. Tiga gol dari Worrawoot Srimaka dan Tanongsak Prajakkata benamkan Indonesia.

Dua tahun kemudian, lagi-lagi Indonesia kandas di final Tiger Cup. Meski main di SUGBK, timnas Indonesia kalah 2-4 dari Thailand lewat adu penalti. Bejo Sugiantoro dan Muhamad Sandy gagal eksekusi penalti kala itu.

Pada 2004, timnas Indonesia kembali menelan pil pahit. Indonesia kalah dua kali pada final yang sudah mulai gunakan format dua leg ini.

Pemain Timnas Indonesia, Rizky Pora (ketiga kanan) melakukan pemanasan saat latihan jelang laga pertama semifinal Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor (2/12). Indonesia akan berlaga melawan Vietnam, Sabtu (3/12). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pada leg pertama, Indonesia kalah 1-3 dari Singapura di SUGBK. Gol Bennet, Khairul Amri dan Agu Casmir benamkan timnas Indonesia. Di leg kedua, Indonesia kembali menyerah 1-2 dari Singapura. Ini boleh disebut jadi kegagalan yang menyakitkan karena Merah Putih boleh disebut sempurna kala itu.

Mampu mencetak 17 gol di babak penyisihan dan tidak kebobolan sama sekali, Indonesia tampil heroik saat melawan Malaysia di semifinal. Meski kalah 1-2 di leg pertama, timnas Indonesia mampu di kandang Malaysia, stadion Bukit Jalil dengan skor 4-1.

Ini boleh jadi salah satu kemenangan yang paling diingat oleh timnas sepanjang melawan Malaysia. Kurniawan Dwi Yulianto, Charis Yulianto, Ilham Jayakesuma dan Boaz Salossa catatkan nama di papan skor kala itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Euforia 2010

Timnas Indonesia baru mampu mencapai final enam tahun kemudian atau tepatnya 2010. Saat itu, Indonesia didaulat menjadi tuan rumah bersama Vietnam.

Euforia masyarakat Indonesia menonton timnas saat itu begitu besar. Bahkan SUGBK seakan tumpah oleh penonton yang sangat antusias menyaksikan perjuangan merah putih melawan Malaysia, Thailand dan Laos kala itu.

Memulai laga dengan memukul Malaysia 5-1 di laga pertama, euforia menjadi juara seakan menyeruak. Gol bunuh diri Asrarudin, Cristian Gonzales, M Ridwan, Arif Suyono dan Irfan Bachdim makin membuat timnas dipuja-puji.

Indonesia lanjutkan digdaya dengan menggulung Laos 6-0 di laga berikutnya dan kalahkan Thailand 2-1. Di semifinal, Indonesia jumpa Filipina.

Pelatih Timnas Vietnam, Nguyen Huu Thang (kanan) memberi keterangan jelang laga semifinal leg pertama Piala AFF 2016 melawan Indonesia di Bogor, Jumat (2/12). Laga kedua tim akan digelar Stadion Pakansari, Sabtu (3/12). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dari dua leg, Indonesia sukses menang 1-0 sebanyak dua kali lewat gol Cristian Gonzales. Sayang, Indonesia harus antiklimaks di final Piala AFF kala jumpa Malaysia.

Di final Piala AFF 2010, Indonesia dibekap Malaysia 0-3 di Stadion Bukit Jalil. Sedangkan di SUGBK, Indonesia hanya mampu menang 2-1.

3 dari 3 halaman

Siklus 6 Tahun

Kini, Indonesia menyongsong final Piala AFF setelah menunggu selama enam tahun. Apakah siklus enam tahunan bakal terjadi?

Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl mengatakan sudah siap untuk mengalahkan Vietnam. Apalagi, ini pertemuan keempat Indonesia vs Vietnam dalam dua bulan.

"Saya pikir tiga pertemuan sebelumnya kami tak terlalu mengenal satu sama lain. Namun, pertemuan keempat akan berbeda. Kami memiliki keuntungan besar. Sebaliknya, Vietnam akan tampil di bawah tekanan," kata Riedl dalam wawancara yang dilansir Dan Tri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.