Sukses

Ade Ali, Dulu Tukang Becak Kini Sibuk di Timnas Indonesia

Siapa sangka jika pria bertubuh kecil ini jadi bagian penting di timnas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Pria bertubuh kecil ini mungkin paling sibuk mondar-mandir ketika Timnas Indonesia berlatih maupun bertanding. Terkadang dia terlihat tengah membawa sekantung penuh bola, di lain waktu dia mempersiapkanseragam yang hendak digunakan Boaz Solossa dan kawan-kawan.

Namanya Ade Ali. Dia dikenal sebagai Kitman Timnas Indonesia. Ali, begitu ia biasa disapa, terbilang sosok yang gesit, padahal pekerjaannya juga tidak sedikit.

Bersama Dedi Is, Ali mendapat kepercayaan dari pelatih Alfred Riedl. Para pemain Timnas boleh jadi ketergantungan dengan perannya sebagai kitman.

Namun, siapa yang sangka, Ali sebelumnya berprofesi sebagai tukang becak di kampung halamannya, Cirebon. Pertemuannya dengan Indra Sjafri yang membuatnya mulai menekuni profesi sebagai kitman.

"Dulu ketemu Coach Indra waktu dia lagi cari-cari pemain untuk Timnas U-19. Saya selain jadi tukang becak juga sering bantu-bantu jadi panpel kalau ada cara sepak bola di Cirebon," ungkap Ali kepada Liputan6.com.

"Terus dia lihat kerja saya, lalu saya ditawari jadi kitman Timnas U-19, waktu itu memang belum ada. Langsung saya terima," katanya.

Ali memang menyukai sepak bola, kendati tidak pernah masuk klub. Dia mengaku cukup sering bermain dalam pertandingan antarkampung.

"Habis Timnas U-19 selesai, Coach Indra latih klub, saya sempat bantu-bantu juga di Timnas U-23 waktu di SEA Games 2015, tapi waktu itu bukan ofisial resmi dari tim," tutur Ali.

"Selain kitman, saya juga bisa jadi masseur. Itu makanya katanya mereka senang pakai saya. Bisa double job, sesuai kebutuhan tim," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Kembali Kayuh Beca

Ketika Pieter Huistra ditunjuk sebagai pelatih Timnas senior Indonesia, nama Ali masuk dalam tim sebagai kitman. Sayang, belum juga membantu Timnas senior, Indonesia keburu disanksi oleh FIFA.

Dia pun kemudian pulang kampung dan kembali menjadi tukang becak. Setelah ada turnamen-turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi, PS Polri memakai jasanya. Kemudian, dia sempat menjadi kitman Barito Putera selama tiga bulan selama Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo berlangsung.

"Waktu itu lagi kerja di Barito. Terus Timnas dibentuk lagi. Saya disuruh milih, jadi kitman Timnas atau Barito, akhirnya saya pilih Timnas," ujarnya.

"Nama saya sudah masuk ofisial timnas waktu Huistra, jadi nama saya masuk lagi jadi kitman. Senang juga, di timnas senior, para pemain sekarang solid, timnya solid," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.