Sukses

5 Pelajaran Usai Timnas Indonesia Sikat Thailand di Final AFF

Tim nasional (timnas) Indonesia sukses memenangkan laga leg pertama final Piala AFF 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Tim nasional (timnas) Indonesia sukses memenangkan laga leg pertama final Piala AFF 2016, Rabu (14/12/2016). Menjamu Thailand di Stadion Pakansari, timnas menang dengan skor tipis 2-1.

Timnas sempat tertinggal dahulu melalui gol Teerasil Dangda. Namun di babak kedua anak asuh Alfred Riedl bangkit dan membalikkan keadaan melalui Rizki Pora dan Hansamu Yama.

Dengan kemenangan ini, timnas Indonesia hanya butuh hasil imbang tanpa gol di leg kedua untuk merengkuh gelar juara Piala AFF 2016. Leg kedua akan dimainkan di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand Sabtu (17/12/2016).


Lalu apa saja 5 pelajaran yang bisa diambil dari kemenangan Indonesia atas Thailand. Berikut ulasannya seperti dilansir Fox Sports.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Dangda Kelas Dunia

Teerasil Dangda kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pemain kelas dunia. Kapten timnas Thailand itu mencetak satu gol yang membuat peluang timnya menjadi juara masih terbuka.

Padahal selama pertandingan, Dangda boleh dibilang mati kutu melawan Tim Garuda. Namun hanya dapat satu kesempatan tidak disia-siakan oleh eks pemain Almeria tersebut.

Penempatan posisi dan sundulan mautnya membuat pertahanan timnas Indonesia tidak berkutik. Satu-satunya kritik adalah karena dia terkadang terlalu egois membawa bola di lapangan.

3 dari 6 halaman

2. Taktik Riedl Berjalan Mulus

Alfred Riedl menerapkan strategi brilian dalam laga lawan Thailand. Kalah dalam teknik, Riedl coba menerapkan taktik agresif.

Ya, para pemain Thailand tidak diberi keleluasaan untuk menguasai bola. Mulai dari lapangan tengah, pemain timnas langsung mempressing pemain Thailand.

Bahkan tak jarang pemain timnas menjegal dengan kasar lawannya. Beruntung tidak ada pemain timnas yang mendapat kartu kuning.

4 dari 6 halaman

3. Chanathip Mati Kutu?

Chanathip Songkrasin menjadi pemain kunci di awal babak pertama. Dia mampu melewati beberapa pemain timnas Indonesia, memberikan umpan terukur, dan mengorganisir serangan.

Namun kegemilangannya seolah sirna ketika timnas Indonesia mencetak dua gol secara beruntun. Dia berulang kali kesulitan mendapat bola dan salah pergerakan.

Chanathip harus bisa memperbaiki performanya dalam laga leg kedua akhir pekan nanti. Jika berhasil, bukan tak mungkin Thailand bakal membalikkan keadaan.

5 dari 6 halaman

4. Hansamu Bintang Sesungguhnya

Hansamu Yama bukan pilihan utama di fase grup Piala AFF 2016. Namanya selalu menjadi cadangan karena kalah bersaing dengan Yanto Basna dan Fachruddin Aryanto.

Tetapi absennya kedua pemain di atas membuat Hansamu menunjukkan kualitasnya di semifinal. Dia mampu mencetak gol dalam laga leg pertama lawan Vietnam.

Hebatnya, pemain berusia 21 tahun itu kembali mencetak gol saat melawan Thailand di leg pertama final Piala AFF 2016. Golnya membuat timnas Indonesia selangkah lagi menuju juara.

6 dari 6 halaman

5. Thailand lelah?

Tahun 2016 merupakan tahun yang sibuk bagi Thailand. Selain Piala AFF 2016, Thailand juga disibukkan dengan kualifikasi Piala Dunia 2018.

Bahkan mereka hanya beristirahat empat hari sebelum melawan Indonesia di laga grup A, Piala AFF 2016. Lawan-lawan di babak kualifikasi juga cukup berat seperti Australia, Arab Saudi, hingga Jepang.

Tak heran dalam laga final kemarin, Thailand seperti kehabisan bensin saat tertinggal. Mereka seperti pasrah dan tidak bersemangat lagi mengejar gol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.