5 Rekrutan Terbaik Klub Eropa Sepanjang 2016 Ini

Manchester United (MU) menjadi yang paling beruntung di bursa transfer Juli lalu. Sebab, mereka berhasil merekrut Ibrahimovic secara cuma-cuma alias gratis.

Dalam 17 penampilannya musim ini di Liga Inggris Ibra sudah mengemas 12 gol dan dua assist. Dia juga punya catatan 4.6 shots per game.

Tak pelak, Ibrahimovic kini jadi momok bagi tim-tim lawan MU. Kondisi ini juga bisa dimanfaatkan pemain MU lainnya, karena lawan lebih terfokus kepada Ibrahimovic.

Dibuang oleh Manchester City, bukan berarti Samir Nasri tenggelam di La Liga bersama Sevilla sebagai pinjaman. Bahkan, penampilannya di sana, patut diacung jempol.

Nasri bak jenderal di lini tengah. Dia telah bermain sebanyak 812 menit dari 10 pertandingan di La Liga dan menciptakan dua gol serta satu assist.

Dia juga terhitung cukup rajin melewati lawan dengan aksi-aksi dribelnya. Di setiap pertandingan, rata-rata dua kali dia melakukan dribel melewati lawan. Setiap pertandingan, Nasri juga selalu berhasil menciptakan umpan kunci sebanyak 1,2 kali.

Kante bisa dibilang menjadi nyawa Chelsea sejauh ini, Ya, ditransfer dengan mahar 30 juta pound dari Leicester City, pemain Prancis ini bisa membuktikan kapastasitasnya.

Di lini tengah Chelsea, Kante bisa menjadi tembok pertama pertahanan dari serangan lawan. Di sisi lain, dia juga bisa menjadi awal serangan The Blues.

Sang pemain sejauh ini mencatatkan 47 intersep di Liga Inggris. Menjadi pemain terbanyak, dan hanya kalah dari Ander Herrera, yakni 48 kali.

Vietto memang hanya datang dari Atletico Madrid ke Sevilla sebagai pemain pinjaman. Namun, striker muda itu seakan membuktikannya bersama pelatih Jorge Sampaoli.

Bersama Samir Nasri, Vietto menjadi rekrutan terbaik Sevilla, musim ini. Wajar, jika Vietto, bersama Nasri selalu menjadi andalan pelatih Sampaoli di setiap laga.

Kini, Vietto sudah mencetak enam gol dari 14 pertandingan. Sangat berbanding jauh daripada musim lalu yang hanya menorehkan sebiji gol saja dari 19 pertandingan sebagaipengganti.

Diusirnya Joe Hart dari Manchester City oleh Pep Guardiola memang dipertanyakan oleh fans. Pasalnya, sebelum kedatangan Guardiola, Hart adalah andalan utama di bawah mistar gawang City.

Namun, Guardiola tak peduli. Hart pun nyaris tak pernah diberikan kesempatan, sehingga harus hengkang ke klub Italia, Torino. Dan, hebatnya, di klub ini dia mampu membuktikan kemampuan terbaiknya.

Bersama Torino,kiper Inggris itu sudah mencatatkan empat clean-sheet. Catatan individunya juga menarik, yakni melakukan 2,69 penyelamatan per laga, dengan tangkapan sukses 92%.

I. Eka Setiawan